Bandung (ANTARA) - Pelatih tim nasional Argentina U-17 Diego Placente menilai Venezuela mampu merepotkan timnya, meski Argentina menang besar 5-0 atas rival Amerika Selatannya itu pada pertandingan 16 besar Piala Dunia U-17 2023, Selasa.
Argentina seolah tidak menemui kesulitan sama sekali untuk menghantam Venezuela pada pertandingan yang dimainkan di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, tersebut. Setelah membuka keran gol melalui gol bunuh diri Luis Balbo (15’), Argentina berturut-turut mendapatkan gol dari Santiago Lopez (22’), Claudio Eccheveri (32’), dan sepasang gol Agustin Ruberto (70’, 79’).
Walau demikian, Placenta merasa skor besar tersebut sama sekali bukan berarti timnya menang mudah.
“Faktanya bagi saya, Venezuela selalu merepotkan khususnya secara fisik. Dan hari ini lapangannya juga mendukung untuk memainkan bola cepat, itu membantu kami untuk dapat lebih presisi,” kata Placente saat ditemui di mixed zone seusai pertandingan.
“Kami mampu mengonversinya dan kami membuat perbedaan, dengan lebih tenang, dan itu sedikit mengubah bentuk (formasi),” tambahnya.
Selepas kemenangan atas Venezuela, Argentina akan bertemu wakil Amerika Selatan lainnya, sekaligus rival berat di semua kelompok umur, Brazil, pada perempat final. Placente menyatakan timnya sudah memiliki cukup kemampuan untuk mengatasi permainan tim Samba.
“Kadang-kadang yang berubah menurut saya adalah memiliki lebih banyak pengalaman, kami juga bermain di level tinggi, kami memainkan pertandingan yang hebat, kami bermain imbang dan cepat, dan saya pikir mempelajari detail kecil seperti sekarang dan terlebih lagi di Piala Dunia,” tutur mantan pemain Bayer Leverkusen itu.
Sementara itu, pelatih Venezuela, Ricardo Valino, menyesali kecerobohan timnya pada fase awal pertandingan, yang membuat timnya kemasukan dan sulit untuk mencetak gol penyama kedudukan.
“Kami, terutama pada 20 menit pertama, tidak terkoordinasi dalam pergerakan menekan. Bola terebut dari kami dengan begitu dekat dari gawang kami, dan kami tidak dapat mempertahankan empat atau lima operan penguasaan bola karena kami kehilangan bola dengan cepat,” ucap Valino.