Sekadau ( Antara Kalbar) - Warga Belitang Hulu Kabupaten Sekadau mengeluhkan tidak adanya sosialisasi tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan di wilayahnya sehingga tidak tahu harus bagimana atau mendaftar kemana untuk bisa mendapat fasilitas jaminan kesehatan untuk warga miskin itu.
"Tidak ada sosialisasi dari yang berwewenang, apalagi dari BPJS kesehatan sendiri. Hingga kini tidak ada sosialisasi hingga ke desa-desa, yang membuat warga bingung seketika saat ditanya apa itu BPJS," kata Karem, warga Belitang Hulu, Kamis.
Ia mngaku hanya tahu nama BPJS kesehatan dari media massa atau televisi saja. Tapi bagaimana mendapatkannya untuk warga di wilayahnya tidak tahu. "Untuk tanya (BPJS Kesehatan) tidak tahu kemana?.Apalagi untuk daftarnya," ungkapnya.
Karem meminta petugas BPJS kesehatan segera turun hingga ke desa-desa, karena masalah kesehatan itu penting bagi semua warga, apalagi warga miskin yang masih banyak di sekitar sini.
"Jangan seperti sekarang ini, kami, tetangga atau kerabat satu sama lain pada tidak tahu (BPJS kesehatan). Justru kami sekarang ini sibuk dengan harga gas naik, padahal kita sudah ramai-ramai gunakan gas 3 kg seperti disarankan pemerintah. Tapi sekarang dengan gas elpiji 12 kg naik, gas elpiji 3 kg juga sulit didapatkan. Sekedar info yang 3 kg di Balai Sepuak itu 30 ribu, sementara yang 12 kg itu 185 ribu per tabung," ungkapnya.
Secara terpisah, Kepala Desa Menawai Kecamatan Belitang Hilir, Yohanes Kater, mengaku belum tahu persisnya tentang BPJS kesehatan yang sudah diluncurkan 1 Januari lalu.
"Saya baru saja mau bertanya apa itu BPJS kesehatan? Kalau sudah tahu, kemana kami atau kita bisa mendaftar sekaligus mencari tahu syarat untuk membuat BPJS itu. Seharusnya BPJS kesehatan ini disosialisasikan secara mendetil ke media massa, seperti portal berita online ini, karena masyarakat juga sering akses portal berita online karena sulit dapatkan media cetak," paparnya.
Sementara itu Sabinus Labung warga Desa Empajak juga kaget waktu ditanya mengenai BPJS. "Kami tidak tahu apa itu BPJS, yang kami pernah dengar cuma iklan saja di tv tapi tidak tuntas," paparnya.
Secara terpisah, Kepala Desa Sp 10 Kumpang Bis, Vinsensius juga menyatakan agar secepatnya dilakukan sosialisasi. "Masyarakat tidak paham apa itu BPJS, kami juga tidak tahu kemana mendapatkan atau menjadi peserta BPJS kesehatan," katanya.
"Bagaimana kami bisa mengatakan kepada masyarakat, seperti apa prosedur yang harus dilewati untuk mendapatkan atau menjadi peserta BPJS kesehatan. Untuk wilayah kita ini apakah harus mendaftar ke Sekadau, atau ke Pontianak. Kalau ke Sekadau, dimanakah kita bisa mendaftar, dan seperti apa proses administrasinya," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Tidak ada sosialisasi dari yang berwewenang, apalagi dari BPJS kesehatan sendiri. Hingga kini tidak ada sosialisasi hingga ke desa-desa, yang membuat warga bingung seketika saat ditanya apa itu BPJS," kata Karem, warga Belitang Hulu, Kamis.
Ia mngaku hanya tahu nama BPJS kesehatan dari media massa atau televisi saja. Tapi bagaimana mendapatkannya untuk warga di wilayahnya tidak tahu. "Untuk tanya (BPJS Kesehatan) tidak tahu kemana?.Apalagi untuk daftarnya," ungkapnya.
Karem meminta petugas BPJS kesehatan segera turun hingga ke desa-desa, karena masalah kesehatan itu penting bagi semua warga, apalagi warga miskin yang masih banyak di sekitar sini.
"Jangan seperti sekarang ini, kami, tetangga atau kerabat satu sama lain pada tidak tahu (BPJS kesehatan). Justru kami sekarang ini sibuk dengan harga gas naik, padahal kita sudah ramai-ramai gunakan gas 3 kg seperti disarankan pemerintah. Tapi sekarang dengan gas elpiji 12 kg naik, gas elpiji 3 kg juga sulit didapatkan. Sekedar info yang 3 kg di Balai Sepuak itu 30 ribu, sementara yang 12 kg itu 185 ribu per tabung," ungkapnya.
Secara terpisah, Kepala Desa Menawai Kecamatan Belitang Hilir, Yohanes Kater, mengaku belum tahu persisnya tentang BPJS kesehatan yang sudah diluncurkan 1 Januari lalu.
"Saya baru saja mau bertanya apa itu BPJS kesehatan? Kalau sudah tahu, kemana kami atau kita bisa mendaftar sekaligus mencari tahu syarat untuk membuat BPJS itu. Seharusnya BPJS kesehatan ini disosialisasikan secara mendetil ke media massa, seperti portal berita online ini, karena masyarakat juga sering akses portal berita online karena sulit dapatkan media cetak," paparnya.
Sementara itu Sabinus Labung warga Desa Empajak juga kaget waktu ditanya mengenai BPJS. "Kami tidak tahu apa itu BPJS, yang kami pernah dengar cuma iklan saja di tv tapi tidak tuntas," paparnya.
Secara terpisah, Kepala Desa Sp 10 Kumpang Bis, Vinsensius juga menyatakan agar secepatnya dilakukan sosialisasi. "Masyarakat tidak paham apa itu BPJS, kami juga tidak tahu kemana mendapatkan atau menjadi peserta BPJS kesehatan," katanya.
"Bagaimana kami bisa mengatakan kepada masyarakat, seperti apa prosedur yang harus dilewati untuk mendapatkan atau menjadi peserta BPJS kesehatan. Untuk wilayah kita ini apakah harus mendaftar ke Sekadau, atau ke Pontianak. Kalau ke Sekadau, dimanakah kita bisa mendaftar, dan seperti apa proses administrasinya," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014