Jakarta (Antara Kalbar) - Peneliti mengidentifikasi spesies katak baru yang dinamai Leptobrachium kantonishikawai sp. nov. dalam populasi katak dari Bario, Dataran Tinggi Kelabit, Serawak, Borneo.
Menurut hasil penelitian Amir Hamidy dari Pusat Riset Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Masafumi Matsui dari Kyoto University, katak itu punya karakteristik berbeda dari empat spesies Leptobrachium endemik yang dikenal dari Borneo.
Borneo selama ini dikenal memiliki dua spesies katak dataran rendah L. kanowitense dan L. abbotti, spesies daerah bergunung L. montanum, dan spesies dataran tinggi L. gunungense.
"Survei morfologi yang kami lakukan pada populasi ini membuktikan bahwa katak ini punya karakteristik berbeda dari anggota keluarga dalam genus Leptobrachium dan karena itu kami mendeskripsikan populasi Bario sebagai spesies baru," kata Amir dalam surel kepada ANTARA.
"Nama spesifik didedikasikan untuk Dr. Kanto Nishikawa dari Kyoto University, ahli herpetologi aktif di kawasan Asia yang mendukung peneliti mengumpulkan tipe-tipe katak," katanya.
Spesies baru itu dibedakan dari L. montanum, L. abbotti dan L. gunungense oleh perut berwarna coklat keabuan, biasanya bergaris, atau kadang bertitik atau berbercak putih dan beberapa karakteristik morphometric unik.
Leptobrachium berukuran sedang dengan panjang tubuh katak jantan dewasa 43–54 milimeter, dan katak betina 47–61 milimeter dengan sklera atau selaput mata putih dan kelenjar femoralis besar.
(Ant News)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014