Pontianak (ANTARA) - Akademisi Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Netty Herawati menyatakan terkait rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Kalbar sangat dibutuhkan sosialisasi dan edukasi yang masif kepada masyarakat sehingga paham keberadaan PLTN dan manfaatnya.
“Saat ini sekilas masyarakat sudah tahu akan rencana pembangunan PLTN di Kalbar. Namun untuk persepsi dan informasi yang didapatkan masyarakat harus berimbang, jujur dan komprehensif melalui sosialisasi berbagai sarana. Sehingga informasi didapat masyarakat lengkap bukan hanya persepsi negatif mengenai energi nuklir dan PLTN yang kadang kebenarannya masih dipertanyakan,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam Seminar online Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia (HMNI) di Pontianak, Jumat.
Baca juga: Akademisi : PLTN solusi penuhi kebutuhan daya 3.000 MW pada 2025
Ia menilai saat ini perlu persamaan persepsi tentang pembangunan PLTN di Indonesia di mana dalam riset nasional difokuskan di Kalbar tepatnya di Kabupaten Bengkayang.
“Para pihak dari pemerintah pusat hingga daerah, Batan dan lembaga lainnya harus sama persepsi untuk pembangunan PLTN ini. Selama ini memang masih berjalan sendiri – sendiri. Sudah saatnya berjalan bersama apakah melalui lembaga khusus dari pemerintah agar PLTN bisa terwujud di Kalbar,” kata pengajar Ilmu Komunikasi itu.
Menurutnya perlu disampaikan ke masyarakat bahwa pembangunan PLTN sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal itu penting sebab melalui PLTN Indonesia bisa bersaing karena PLTN menghasilkan energi listrik murah dan ramah lingkungan.
Baca juga: Pembangunan PLTN Kalbar butuh peran pemda dan masyarakat
“PLTN menjadi solusi untuk mengatasi persoalan dasar berupa energi listrik. Mengapa kita belum bisa bersaing dalam banyak hal, belum menjadi negara industri dan maju, satu karena energi listrik kita minim dan mahal. PLTN harus menjadi solusi seperti negara maju yang sudah menerapkannya,” jelas dia.
Terkait keamanan PLTN menurutnya tentu sudah ada standarnya dan diawasi oleh pihak internasional. Apalagi teknologi yang ada sudah semakin baik dan SDM Indonesia sebagaimana penjelasan BATAN sudah mumpuni.
“Terkait adanya kontra tidak bisa kita pungkiri dan banyak faktor namun kuncinya di sosialisasi agar semua faham. Kalau sudah dilakukan sosialisasi dengan baik dan menyasar berbagai pihak kapan pun mau di bangun PLTN jadi sudah siap,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Pemuda Dayak Bengkayang, Lipus menyambut baik dan mendukung rencana PLTN di daerahnya. Ia meminta pihak mana pun dalam membangun untuk melakukan sosialisasi yang masif.
“Kita mendukung PLTN di Bengkayang. Namun sebelumnya kita butuh sosialisasi baik dampak baik maupun buruknya sehingga kita bisa menilai dan paham. Libatkan para tokoh di daerah ini,” kata dia.
Baca juga: ICMI Kalbar dukung pembangunan PLTN untuk listrik murah
Baca juga: Hasil studi penerimaan warga terhadap PLTN Kalbar tinggi
Baca juga: Batan : Pembangunan PLTN di Kalimantan Barat butuh lembaga khusus pemerintah
Pembangunan PLTN di Kalbar butuh sosialisasi masif
Jumat, 8 Januari 2021 14:23 WIB