Yogyakarta (Antara Kalbar) - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafi'i Maarif mengatakan calon presiden Indonesia mendatang harus seorang negarawan dan Pancasilais.

"Harus betul-betul orang yang mengerti tentang negara ini serta memiliki jiwa Pancasila," kata Syafi'i dalam sarasehan kebangsaan "Mewujudkan UUD Berdasar Pancasila" di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu.

Presiden, menurut dia, seharusnya dapat menjadi figur teladan dalam penghayatan dan pengamalan Pancasila yang benar. Sosok pemimpin demikian,lebih mendekati pada figur Bung Hatta serta Hamengku Buwono IX.

"Memang sulit mencari yang ideal mengamalkan Pancasila, Bung Karno saja masih belum sempurna melakukannya, meskipun ide-idenya kita banggakan," katanya.

Menurut dia, Indonesia saat ini memerlukan figur yang mampu menyelesaikan persoalan bangsa, bukan justru memprioritaskan untuk menyelesaikan persoalan pribadinya sendiri.

"Indonesia memerlukan pemimpin yang memiliki visi jangka panjang untuk memecahkan persoalan bangsa, bukan 'pemimpin rabun ayam'," katanya.    
   
Syafi'i mengatakan figur yang ia maksudkan hingga saat ini masih ada di Indonesia meski sulit ditemukan.

"Sesungguhnya mereka tidak mesti dari partai politik, namun undang-undang kita mengharuskan itu. Inilah kelemahan demokrasi kita," katanya.

Di sisi lain, ia juga menyayangkan masih lemahnya daya kritis masyarakat dalam menentukan pemimpinnya. Ia menilai masyarakat masih mudah terkecoh dengan politik uang.

"Masih agak sulit menemukan pemimpin ideal. Masyarakat saja masih menginginkan uang kontan," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014