Jakarta (Antara Kalbar) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama UNICEF dan Harvard University melakukan riset tentang penggunaan media digital pada anak yang salah satunya menemukan bahwa sejumlah besar anak dan remaja di Indonesia telah terpapar dengan konten pornografi.

"Paparan konten pornografi itu terutama ketika muncul secara tidak sengaja atau dalam bentuk iklan yang bernuansa vulgar ketika mereka membuka internet," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto di Jakarta, Selasa.

Studi ini didanai oleh UNICEF dan dilaksanakan oleh Kementerian Kominfo dengan menelusur aktivitas online dari sampel anak dan remaja usia 10-19 (sebanyak 400 responden) yang tersebar di seluruh negeri dan mewakili wilayah perkotaan dan perdesaan.

Studi dibangun berdasar pada penelitian sebelumnya sehingga didapatkan gambaran yang paling komprehensif dan terkini tentang penggunaan media digital di kalangan anak-anak dan remaja Indonesia, termasuk motivasi mereka, serta informasi tentang anak remaja berusia 10-19 yang tidak menggunakan media digital.

Studi ini menemukan bahwa banyak anak-anak yang tidak terlindungi dari konten negatif yang ada di internet, sebagian besar sampai kepada mereka tanpa sengaja melalui pesan pop-up atau melalui link yang menyesatkan.

"Pihak orangtua mungkin ketinggalan dari anak-anak mereka dalam hal menguasai dan menggunakan media digital, sedikit dari orangtua yang mengawasi anak-anak mereka ketika mengakses internet, dan sedikit yang menjadi 'teman' anaknya dalam jejaring sosial," kata Gatot.

Hasil studi yang terkait dengan isu privasi, secara umum menemukan bahwa ada banyak anak dan remaja yang memberikan informasi pribadi seperti alamat rumah, nomor telepon, atau alamat sekolah.

Sebagian besar dari mereka, menyadari akan pentingnya password untuk e-mail dan media sosial.

"Selain itu, hampir semua dari mereka tidak setuju terhadap isi pornografi di internet," katanya.

(Biqwanto)

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014