Jakarta (Antara Kalbar) - PT Pertamina (persero) akan meningkatkan pengawasan distribusi gas bersubsidi elpiji 3 kilogram lewat program  Monitoring Agen dan Pangkalan LPG 3 kg (SIMOL3K) yang akan dirilis pada akhir Maret 2014.

"Kami sedang bersiap menerapkan program Monitoring Agen dan Pangkalan LPG 3 kg (SIMOL3K) yg didahului dengan penataan pangkalan," kata Vice President Elpiji and Gas Product Pertamina Gigih Wahyu Hari Irianto saat dihubungi Antara, Jumat.

Menurut Gigih penerapan program SIMOL3K ini untuk mengamankan serta mengawasi pendistribusian gas bersubsidi tersebut. Program SIMOL3K termasuk pendataan keberadaan agen dan pangkalan sehingga apabila terjadi kecurangan, data fiktif atau penimbunan bisa langsung diketahui dan segera ditangani.

"Sesuai hakekat barang bersubsidi, maka kami harus semakin baik dalam mendistribusikan LPG 3 kg agar tepat sasaran sehingga jumlah dan harga yang diterima masyarakat yang berhak tercukupi dengan baik dan wajar," jelas Gigih.

Beberapa hari terakhir, sejumlah agen atau pangkalan di wilayah Indonesia mengalami kekurangan stok elpiji tabung 3 kg sehingga mengakibatkan harga elpiji naik seperti di Semarang, Cilacap, dan Sleman.

Gigih membantah bahwa Pertamina mengurangi pasokan elpiji 3 kg di seluruh Indonesia.

"Kami tidak pernah mengurangi pasokan di seluruh Indonesia," ujarnya.

"Setiap ada perubahan menuju kebaikan biasanya dibarengi hal-hal yang harus dikelola dengan lebih baik karena banyaknya yang berkepentingan. Semoga semua bisa berjalan dengan lebih baik," tambahnya.

Dengan diterapkannya program Monitoring Agen dan Pangkalan LPG 3 kg, Gigih berharap tidak ada lagi kelangkaan stok elpiji di sejumlah wilayah. Setelah program tersebut dijalankan, lanjut Gigih, maka diperkirakan dalam waktu enam bulan sudah dapat terintegrasi dengan baik.

"Diperkirakan dalam enam bulan secara nasional sudah terintegrasi dengan baik," kata Gigih.

Pewarta: Monalisa

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014