Jakarta (Antara Kalbar) - Masyarakat Indonesia semakin terbiasa dengan melakukan transaksi melalui online atau penjualan dengan menggunakan jaringan internet sehingga hal itu menjadi peluang bisnis guna membantu transaksi jenis tersebut.

"Masyarakat Indonesia mulai terbiasa melakukan transaksi secara online dan hal tersebut telah membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan transaksi online terbesar di antara negara berkembang Asia Pasifik," kata Country Manager MasterCard Indonesia Irni Palar, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan riset Mastercard yang dirilis awal tahun 2014, kalangan profesional dan pengusaha muda di Indonesia memiliki tingkat kepercayaan ("confidence index") yang positif dengan nilai mencapai 82,5 dari 100.

Seiring dengan meningkatnya tingkat kepercayaan itu, ujar dia, kalangan profesional dan pengusaha muda akan terus meningkatkan konsumsinya.

Sementara berdasarkan MasterCard Online Shopping Survey tahun 2013, tingkat kecenderungan orang Indonesia dalam berbelanja secara online meningkat dari nilai 76 menjadi 78.

"Bahkan sebanyak 54,5 persen orang Indonesia menggunakan smartphones untuk berbelanja online," ucapnya.

Sebelumnya, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mendorong nasabah Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) untuk beralih dari bisnis konvensional menjadi bisnis berbasis internet atau 'e-commerce'.

"Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi digital, pola kehidupan masyarakat turut mengalami perkembangan begitu pula dengan para pelaku UMK," kata Direktur Bisnis Mikro I PNM M Lukman Rizal.

Lukman menjelaskan bahwa kompetisi usaha pada masa ini begitu ketat dan menuntut inovasi strategi dari para pelakunya, sehingga pelaku bisnis seharusnya dapat melihat hal ini sebagai peluang bisnis untuk tumbuh dan berkembang.

(B. Situmorang)

Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014