Pontianak (Antara Kalbar) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kalimantan Barat menyiapkan sejumlah program kerja untuk mengendalikan inflasi selama 2014.

"Ada beberapa langkah yang akan dilakukan bersama-sama," kata Ketua Harian TPID Kalbar Hilman Tisnawan saat konferensi pers TPID di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar di Pontianak, Jumat.

Langkah itu di antaranya mendorong terwujudnya ketahanan pangan di Kalbar misalnya melalui pengembangan klaster komoditas pangan strategis.

Kemudian, mengelola ekspektasi inflasi masyarakat melalui pengembangan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis.

"Beberapa kegiatan yang akan dilakukan, antara lain mengoptimalkan pemanfaatan papan informasi harga yang telah tersedia di pasar," kata Hilman Tisnawan.

Selain itu, lanjut Hilman Tisnawan, dengan menginisiasi pembuatan website informasi harga dan produksi komoditas.

Selanjutnya, melaksanakan pemetaan surplus defisit komoditas strategis yang dituangkan dalam bentuk neraca pangan.

"Pemetaan terutama dilakukan pada komoditas yang bersifat strategis seperti beras, daging, bumbu dan sayur," katanya.

Wakil Ketua TPID Provinsi Kalbar Lensus Kandri menambahkan, inflasi di Kalbar secara umum dipicu karena pengaruh di sisi suplai.

"Kebutuhan Kalbar dipenuhi dari luar daerah, terutama Jawa," kata Lensus Kandry.

Kemudian, distribusi juga dipengaruhi kondisi infrastruktur ke daerah yang kurang baik.

"Sehingga terjadi ekonomi biaya tinggi dan memicu inflasi," ujar Lensus yang juga Asisten II Setda Kalbar itu.

Inflasi di Kalbar pada 2013 tercatat 8,91 persen, naik dibanding 2012 yang besarnya 6,19 persen.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014