Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak berjanji akan memberikan potongan sebesar 70 persen untuk kepengurusan izin mendirikan bangunan bagi pengembangan kawasan Tugu Khatulistiwa, kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji.

"Saya akan berikan potongan biaya hingga sebesar 75 persen bagi pihak pengembang yang akan mengembangkan kawasan Tugu Khatulistiwa," kata Sutarmidji dalam sambutannya pada pembukaan seminar nasional tentang pesona kulminasi matahari di Universitas Tanjungpura Pontianak di Pontianak, Jumat.

Seminar kulminasi matahari di Universitas Tanjungpura Pontianak mendatangkan narasumber dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Bosscha dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam Untan.

Sutarmidji berharap dengan pemberian tunjangan sebesar itu, maka bisa menarik minat investor untuk mengembangkan kawasan Tugu Khatulistiwa Pontianak agar lebih menarik lagi.

"Salah satu bentuknya, kami hari ini menggelar seminar nasional yang dirangkai dengan peringatan titik kulminasi matahari yang terjadi setiap tanggal 21-23 Maret dan September atau dua kali setahun," ujar Sutarmidji.

Kegiatan seminar tersebut bertujuan untuk menggali dan mengembangkan potensi wisata kawasan Tugu Khatulistiwa dan Kota Pontianak, katanya.

"Mudah-mudahan dengan seminar ini kita bisa ungkap misteri si titik nol ini. Dan nantinya kita bukukan agar bisa diketahui oleh generasi muda sekarang," jelas Sutarmidji.

Dia berharap, dengan seminar itu menjadi tonggak awal keseriusan Pemkot Pontianak dalam mengembangkan potensi pariwisata Pontianak dan peninggalan nilai-nilai budayanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak Hilfira Hamid menyatakan, pihaknya akan menggelar lomba mendirikan telur ayam ras bagi siswa Sekolah Dasar pada peristiwa kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa, 22 Maret.

"Lomba mendirikan telur ayam ras digelar untuk menarik minat para siswa agar lebih tertarik pada ilmu sains sehingga peringatan kulminasi matahari tidak hanya sekadar acara seremonial saja tetapi juga menambah pengetahuan mereka," katanya.

Peristiawa peringatan kulminasi matahari tanggal 22 Maret, yakni menyaksikan peristiwa fenomena alam ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa, pada saat itu posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan yang ada di sekitarnya, kata Hilfira.

Para pengunjung, selain bisa menyaksikan matahari berkulminasi, juga akan ada stand pameran produk kreatif unggulan daerah.

Peristiwa titik kulminasi matahari itu terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Peristiwa alam ini menjadi even tahunan Kota Pontianak yang menarik minat wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014