Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat Jakius Sinyor membantah kalau Jembatan Kapuas I sempat ditutup setelah ditabraknya fender jembatan oleh tongkang pengangkut crude palm oil pada Rabu (26/3) siang.

"Siapa yang bilang tidak boleh lewat," kata Jakius Sinyor saat dihubungi di Pontianak, Kamis sore.

Menurut dia, bagian yang terkena hantaman tongkang tersebut adalah fender atau tiang pengaman dari pilar utama Jembatan Kapuas I.

Ia menduga kalaupun ada penutupan karena kepanikan belaka. "Karena setelah dicek, yang rusak berat fender jembatan, sedangkan struktur pilar masih aman," katanya menegaskan.

Sementara Wagub Kalbar Christiandy Sanjaya meminta penanganan secara cepat terhadap Jembatan Kapuas I. "Tangani secara cepat namun tetap prosedural," kata Christiandy Sanjaya.

Ia yakin pihak pemilik tongkang dan nahkoda kapal pembawa tidak punya niat untuk menabrak Jembatan Kapuas I.

"Ini accident, kecelakaan," kata dia.

Ia mengakui, untuk melarang tongkang melewati Jembatan Kapuas I, cukup sulit karena menjadi jalur utama pengangkutan barang.

"Tapi yang paling penting bagaimana mengatur lalu lintas yang melewati jembatan tersebut. Kalau dilarang, nanti mau lewat mana," kata Christiandy Sanjaya.

Ia berharap pihak-pihak terkait segera berkoordinasi untuk mencegah kejadian berulang.

Pemprov Kalbar dalam berbagai kesempatan juga selalu mengusulkan pentingnya pembangunan jembatan baru di Kalbar terutama untuk mengatasi kemacetan di Pontianak.

"Karena biaya besar, harus ke pemerintah pusat termasuk melalui MP3EI," ungkap dia.

Tiang pengaman atau fender Jembatan Kapuas I sekitar pukul 12.00 WIB ditabrak oleh sebuah ponton yang sedang mengangkut minyak dari arah hulu Sungai Kapuas Pontianak.

"Kejadian ditabraknya tiang pengaman oleh sebuh ponton pengangkut minyak, saat ponton itu melewati tiang penyangga Jembatan Kapuas I dari arah hulu menuju hilir Sungai Kapuas," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Ajun Komisaris Besar (Pol) Mukson Munandar.

Ia menjelaskan, saat ini nakhoda dan ponton pengakut minyak tersebut sudah diamankan di Polair Polda Kalbar.

"Nakhoda saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Polair Polda Kalbar bersama dari Dinas Pekerjaan Umum Kalbar," ungkap Mukson.

Sebelumnya, Agustus 2013 tiang utama Jembatan Kapuas I Pontianak juga ditabrak sebuah ponton yang bermuatan bauksit sekitar 5.000 kubik dari Tayan, Kabupaten Sanggau, sehingga jembatan itu sempat berguncang keras dan juga mengakibatkan rangka tiga dan empat atau persis di tengah-tengah jembatan itu bergeser hingga 10 sentimeter.

Akibat ditabraknya tiang utama Jembatan Kapuas I Pemerintah Provinsi Kalbar sempat menutup beberapa bulan jembatan itu, sehingga hanya boleh dilewati oleh kendaraan roda dua saja.

Data Polda Kalbar, mencatat sepanjang tahun 2013 terjadi tiga kasus penabrakan tiang fender dan tiang utama oleh ponton sehingga menyebabkan Jembatan Kapuas I ditutup untuk sementara waktu karena dilakukan perbaikan oleh Kementerian PU.

***2***

T011



Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014