Sekadau (Antara Kalbar) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau telah menyatakan status kejadian luar biasa (KLB) penyakit, sehingga masyarakat harus lebih waspada terhadap masalah kesehatannya.

“Kasus Campak di tahun 2014 mengalami peningkatan sangat signifikan dibanding tahun 2013. Tercatat, sudah ada 41 kasus penderita campak yang tersebar di dua Kecamatan, yakni Sekadau Hilir dan Belitang Hilir," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau, dr. Wirdan Mahzumi.

Dijelaskannya, di Belitang Hilir, kasus campak menyebar di Desa Tapang Pulau dan Desa Sungai Ayak II dengan jumlah penderita sebanyak 18 orang. . Para penderita itu telah diambil sampel darahnya oleh Dinkes Sekadau. Sampel darah itu pun telah dikirim ke Dinkes Kalbar untuk kemudian diserahkan ke laboratorium di Jakarta.

Dia melanjutkan, dari hasil pemeriksaan laboratorium, 5 dari 18 penderita campak di Belitang Hilir dinyatakan positif. Jika dua kasus saja dinyatakan positif, maka sudah dapat dikatakan KLB. Artinya, dengan lima kasus positif campak, sekarang kondisinya memang sudah KLB.

Sementara itu wabah campak menjangkiti wilayah Kecamatan Sekadau Hilir, tepatnya Desa Gonis Tekam dan Desa Merapi. Di Desa Gonis Tekam, tercatat ada 17 orang yang diindikasi menderita campak. Sementara di Merapi sejauh ini ada 6 kasus.

“Dari dua desa itu, total penderita 23 orang. Tapi kita belum ambil sampel darahnya, jadi belum bisa dipastikan apakah ada yang positif atau tidak," katanya.

Dinkes Sekadau telah melakukan upaya penanggulangan dengan mengintensifkan pemberian vitamin A  bagi para penderita campak.
Sebelumnya, pihak Dinkes telah melakukan investigasi epidemiologis di desa-desa endemis, mengambil sampel darah, dan menggiatkan sosialisasi.

"Kita juga instruksikan tiap-tiap Puskesmas di dua Kecamatan itu untuk memberikan imunisasi campak tambahan,” paparnya sembari melanjutkan jika saat ini, wabah campak diketahui baru melanda dua Kecamatan itu.

Sementara itu wilayah lainnya belum ditemukan adanya kasus serupa. “Untuk sementara wilayah yang dinyatakan KLB campak ya dua Kecamatan itu," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang PMK Dinkes Sekadau, Slamet, menuturkan kasus campak pertama kali ditemukan di Desa Tapang Pulau pada awal Maret 2014 lalu. Penyakit yang oleh masyarakat lokal dikenal dengan nama “gerumut” itu awalnya menyerang salah seorang pelajar SMP. Umumnya, penyakit ini riskan pada anak usia 1-6 tahun.

“Kita mengimbau agar masyarakat yang menemukan kasus campak untuk segera menghubungi pelayanan kesehatan terdekat di daerahnya. “Ibu-ibu yang anaknya menunjukkan gejala campak agar segera memberikan imunisasi,” pungkasnya.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014