Sekadau (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Sekadau kembali menegaskan keseriusannya memperhatikan masalah kesehatan masyarakat, khususnya bidang kesehatan jiwa.

Pemerintah Kabupaten Sekadau melalui Dinas Kesehatan memberikan penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat yang dipadukan dengan sosialisasi kepesertaan BPJS kesehatan tahun 2014 di Sekadau, Senin (14/4). Agenda itu menjadi titik perhatian kepala Puskesmas se-Kabupaten Sekadau, kader kesehatan jiwa di Kecamatan.

"Pemkab Sekadau berkomitmen mengatasi masalah kesehatan jiwa dengan konsisten. Bukti dari keseriusan itu, telah terlihat secara riil. Sejak beberapa tahun lalu, Pemerintah Daerah mengeluarkan kebijakan penanganan pasien kesehatan jiwa dan program tersebut terus dilanjutkan hingga kini," ungkap Bupati Sekadau, Simon Petrus.

Bupati Sekadau, Simon Petrus langsung membuka kegiatan itu. Bupati datang didampingi istri, Ny. Scolastika Simon Petrus, serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau, dr. Wirdan Mahzumi, sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemkab Sekadau, sejumlah dokter, kepala RSJ Kalbar, kepala kantor BPJS Kesehatan Sintang, para Camat dan Kepala Desa.

“Sampai saat ini Pemkab Sekadau masih fokus menangani masalah kesehatan jiwa. Melalui Dinas Kesehatan, berbagai tindakan nyata telah dilakukan, contohnya menerapkan sistem jemput bola terhadap pasien jiwa yang tidak terurus. Soal Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, kita harapkan pihak Desa turut membantu dengan memberikan data akurat kepada pengelola BPJS di wilayahnya masing-masing. Tujuannya, agar jika masyarakat belum menjadi peserta BPJS kesehatan dapat diakomodir dalam program pemerintah pusat itu.

“Juga perlu konektivitas antara BPJS dengan program-program jaminan kesehatan supaya masyarakat tidak bingung. Karena masih banyak masyarakat kita yang belum paham BPJS,” tutur Bupati.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau, dr. Wirdan Mahzumi memaparkan, sejak tahun 2007 hingga 2013, sudah ada 326 orang pasien kejiwaan yang telah mendapat penanganan dari Pemkab Sekadau. Sebagian besar diantaranya telah sembuh dan kembali ke keluarga masing-masing. Sebagian lainnya masih menjalani perawatan di RSJ Singkawang. Teranyar, Dinkes Sekadau memulangkan 10 orang mantan pasien kejiwaan yang dinyatakan telah sembuh pada tanggal 3 april lalu.

“Sebetulnya 13 orang yang dipulangkan, namun tiga orang belum jelas identitasnya. Kita putuskan tiga orang tersebut diberdayakan sebagai pekerja di RSJ Singkawang. Sayangnya, satu orang telah meninggal baru-baru ini,” papar Wirdan.

Secara terpisah, Direktur RSJ Kalbar, dr. Bumbunan Sitorus menegaskan, masalah penyakit kejiwaan memang sangat memerlukan perhatian ekstra dari pihak keluarga penderita. Berdasarkan penelitian yang dilakukan secara makro oleh WHO dalam rentang waktu 1973-1979, kemungkinan kumatnya penyakit kejiwaan bagi mantan pasien sangat dipengaruhi faktor keluarga.

“Terapi keluarga merupakan faktor paling penting dalam proses pemulihan mantan pasien kejiwaan yang telah dinyatakan sembuh. Karenanya, pihak keluarga mesti memberikan perhatian ekstra kepada mantan pasien agar penyakitnya tidak kumat lagi. Menyoal upaya Pemkab Sekadau dalam menangani pasien kejiwaan, kita tak ragu menyebut Kabupaten Sekadau sebagai yang terbaik di Kalbar.

“Salut untuk Pemkab Sekadau yang begitu memperhatikan penanganan pasien kejiwaan. Sekadau adalah yang terbaik di Kalbar dalam hal ini," pungkasnya.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014