Kapuas Hulu (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kapuas Hulu meminta satuan pendidikan (sekolah) mempersiapkan diri untuk pelaksanaan program makanan bergizi gratis (MBG) salah satunya dengan mengalokasikan biaya pendukung melalui dana bantuan operasional satuan pendidikan (BOSP) sesuai kebutuhan di lingkungan sekolahnya masing-masing.
"Kami sudah buat edaran ke satuan pendidikan terkait persiapan untuk mensukseskan program MBG, poinnya termasuk dukungan pembiayaan melalui dana BOSP di sekolah," kata Kepala Disdikbud Kapuas Hulu Petrus Kusnadi, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu.
Petrus mengatakan peluncuran program MBG di Kapuas Hulu memang belum diketahui kepastian pelaksanaan, sebab menunggu informasi lanjutan dari Badan Gizi Nasional.
Akan tetapi, satuan pendidikan sudah harus mempersiapkan diri yang mengacu kepada Surat Edaran Disdikbud Kapuas Hulu Tertanggal 13 Januari 2025.
Ia menyampaikan untuk tahap persiapan satuan pendidikan diminta untuk menyiapkan sarana dan prasarana seperti sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS), area penempatan transit makanan, alat pelindung diri (APD), alat pengukur berat badan dan tinggi badan serta tempat pembuangan atau pengelolaan sampah.
Mendata jumlah sasaran penerima manfaat MBG di satuan pendidikan, pendataan kondisi khusus peserta didik dan penyediaan informasi kalender akademik dan jadwal libur.
Kemudian, memberikan edukasi gizi dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada pendidik dan tenaga kependidikan, peserta didik dan orang tua yang diintegrasikan dengan materi revitalisasi usaha kesehatan sekolah (UKS) melalui gerakan sekolah sehat, bergizi seimbang dan PHBS.
Selanjutnya, pihak sekolah juga diminta mengalokasikan biaya pendukung pelaksanaan MBG di satuan
pendidikan melalui BOSP.
"Edaran yang kami sampaikan itu sesuai kewenangan satuan pendidikan, untuk pelaksanaan masih mengunggu informasi selanjutnya," kata Petrus.
Petrus berharap masing-masing satuan pendidikan sesuai tingkat benar-benar mempersiapkan diri serta mampu berkolaborasi dengan dinas terkait lainnya untuk mensukseskan program pemerintah pusat tersebut.
"Yang jelas program tersebut akan melibatkan beberapa pihak terkait, termasuk orang tua peserta didik dan elemen masyarakat, sehingga memerlukan sinergisitas kita semua," kata Petrus.