Pontianak (Antara Kalbar) - Sebuah kapal motor ukuran besar sejak Senin (14/4) hingga saat ini masih kandas tepatnya di buih 04 atau di sekitar muara Sungai Kapuas Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat sehingga mengganggu arus keluar masuk kapal ke Pelabuhan Dwikora Pontianak.

"Kapal motor yang kandas itu, namanya Moon Lili yang di tarik menggunakan tugboat Fortuna Nusantara 10, yang diduga karena kelalaian dari nakhodanya yang tidak mengindahkan aturan sehingga kandas di muara sungai," kata Kepala Syahbandar Pontianak Sudiono, Selasa.

Sudiono menjelaskan, nakhoda kapal motor itu nekat masuk ke Sungai Kapuas Pontianak meskipun keadaan air sedang surut sehingga kandas di buih 04.

"Akibat kandasnya kapal motor tersebut kini beberapa kapal motor berukuran besar, dan termasuk kapal pengangkut bahan bakar minyak milik PT Pertamina menjadi tidak bisa masuk ke alur Sungai Kapuas," ungkapnya.

Untuk sementara, kapal-kapal motor ukuran kecil bisa keluar masuk ke Pelabuhan Dwikora Pontianak, katanya.

"Kami saat ini sedang mengupayakan untuk menarik kapal motor itu agar keluar dari jalur Sungai Kapuas itu, sehingga tidak lagi menghalangi keluar masuk kapal ke Pelabuhan Dwikora Pontianak," ujarnya.

Menurut dia, kalau upaya evakuasi tersebut tidak secepatnya dilakukan, maka antrean kapal yang mau masuk dan keluar dari Pelabuhan Dwikora Pontianak akan semakin panjang.

Menurut Sudiono, kejadian kandasnya kapal di muara Sungai Kapuas Pontianak merupakan yang pertama tahun 2014.

Syahbandar Pontianak hingga saat ini belum memeriksa nakhoda kapal tersebut, dan nakhoda tetap berada di kapal itu sambil berusaha agar kapalnya bisa ditarik.

"Kalau dari hasil pemeriksaan nanti terbukti nakhoda kapal lalai, maka bisa dilakukan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahannya, sanksi paling ringan skorsing tidak berlayar, dan yang paling berat surat izin mengemudi berlayarnya bisa saja dicabut," kata Sudiono.

Dia menambahkan, pihaknya akan melakukan pengerukan alur Sungai Kapuas di tahun 2014, guna meminimalisir kejadian kandasnya kapal di alur muara sungai.

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014