Pontianak (Antara Kalbar) - Ratusan calon penumpang KM Bukit Raya, dari Jumat (3/6) hingga Senin, masih belum ada kepastian berangkat atau terlantar, di Pelabuhan Dwikora Pontianak.
Salah seorang penumpang asal Pulau Serasan, Yusuf, di Pontianak, mengatakan ia bersama temannya sudah empat hari berada di Pelabuhan Dwikora sejak Jumat (3/6), sesuai dengan jadwal keberangkatan KM Bukit Raya, tetapi hingga saat ini belum ada kepastian kapan mereka akan diberangkatkan atau masih terkatung-katung.
"Sudah empat hari ini, kami terlantar di Pelabuhan Dwikora Pontianak, tanpa ada kepastian berangkatnya kapan," kata Yusuf.
Menurut dia, rencananya KM Bukit Raya akan berangkat dari Pontianak menuju Pulau Tambelan, Serasan, Natuna, Bidai, Tarempa, dan Tanjung Pinang.
"Dalam empat hari ini, saya bersama ratusan penumpang tidur di kawasan Pelabuhan Dwikora, tanpa ada kejelasan dari pihak KM Bukit Raya," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pontianak, Gunung Hutapea menyatakan, hingga saat ini KM Bukit Raya yang kandas di muara Jungkat belum juga bisa dievakuasi karena kondisi air Sungai Kapuas yang surut.
Ia berharap, air pasang Sungai Kapuas cukup tinggi, sehingga KM Bukit Raya yang kandas tersebut, bisa segera ditarik ke Pelabuhan Dwikora Pontianak.
Sebelumnya, KM Bukit Raya, mengangkut 1.636 penumpang dari Surabaya tujuan Pelabuhan Dwikora Pontianak kandas di muara Jungkat, Jumat (3/6).
Kemudian, Sabtu (4/6) sekitar pukul 02.30 WIB atas inisiatif dari pihak KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak), dilakukan evakuasi terhadap penumpang KM Bukit Raya menggunakan KM fery, dan baru memulai proses pemindahan penumpang sebanyak 550 orang hingga pukul 04.30 WIB.
Evakuasi penumpang dilakukan dalam tiga tahap, yakni tahap pertama sebanyak 550 penumpang, tahap kedua 550 penumpang, dan sisanya pada tahap ketiga.
(A057/N005)