Jakarta (Antara Kalbar) - Survei yang dilakukan perusahaan kartu finansial MasterCard terhadap 16 negara di kawasan Asia-Pasifik menyebutkan bahwa sekitar sepertiga atau 33 persen dari total warga Indonesia biasa memberikan uang tip di restoran.
Siaran pers MasterCard yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan bahwa Indonesia bertengger di urutan kedelapan di antara 16 negara Asia-Pasifik yang menjadi sasaran survei tersebut.
Urutan pertama jatuh kepada konsumen Thailand yang disebutkan bahwa 64 persen warga di sana biasa memberikan uang tip.
Selanjutnya, secara berurutan adalah negara Bangladesh (80 persen), India (78 persen), Filipina (73 persen), dan Hong Kong (56 persen).
Kemudian, Australia (46 persen), Myanmar (42 persen), Indonesia (33 persen), Malaysia (31 persen), Vietnam dan Singapura masing-masing 20 persen.
Hal yang menarik yang tertangkap dari survei tersebut adalah rendahnya warga negara-negara di Asia Timur dalam memberikan tip, seperti Tiongkok (15 persen), Taiwan (12 persen), Korea Selatan (10 persen), dan Jepang (4 persen).
Secara rata-rata, sekitar 40 persen atau empat dari 10 konsumen terbiasa memberikan uang tip setelah makan di restoran.
Penelitian itu sendiri dilakukan antara Oktober dan November 2013 dengan 7.932 responden berumur 18--64 tahun.
Selain itu, ditemukan pula bahwa hegemoni pria di kawasan Asia Pasifik dalam memberikan tip juga bertahan.
Lebih dari 43 persen pria terbiasa meninggalkan uang tip, lebih banyak jika dibandingkan dengan wanita (36 persen) yang terbiasa meninggalkan tip setelah menikmati layanan di restoran atau bar.
Sementara itu, konsumen di atas 45 tahun lebih terbiasa memberikan uang tip dengan 42 persen dibandingkan konsumen yang masih di rentang usia 18--29 dengan hanya 37 persen.
Riset ini juga membuktikan stabilnya pendapatan yang dihasilkan menentukan kebiasaan memberikan uang tip.
"Dari semua penelitian MasterCard, survei seperti ini tentunya akan memberikan pengetahuan yang bagus mengenai tindakan yang diterima oleh masyarakat setempat. Dengan demikian, para turis dan orang asing akan terbantu untuk menempatkan diri mereka," kata Group Head Communications Asia-Pacific Mastercard Georgette Tan.
Menurut dia, pemberian uang tip di Asia dapat membingungkan karena masing-masing negara memiliki pandangan yang berbeda terhadap hal tersebut.
"Beberapa budaya di negara Asia memperbolehkan untuk memberikan tip sebagai tanda terima kasih, sementara di negara lain hal tersebut dapat dianggap tidak sopan atau bahkan merendahkan orang lain," ujarnya.
(M040/D. Kliwantoro)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Siaran pers MasterCard yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan bahwa Indonesia bertengger di urutan kedelapan di antara 16 negara Asia-Pasifik yang menjadi sasaran survei tersebut.
Urutan pertama jatuh kepada konsumen Thailand yang disebutkan bahwa 64 persen warga di sana biasa memberikan uang tip.
Selanjutnya, secara berurutan adalah negara Bangladesh (80 persen), India (78 persen), Filipina (73 persen), dan Hong Kong (56 persen).
Kemudian, Australia (46 persen), Myanmar (42 persen), Indonesia (33 persen), Malaysia (31 persen), Vietnam dan Singapura masing-masing 20 persen.
Hal yang menarik yang tertangkap dari survei tersebut adalah rendahnya warga negara-negara di Asia Timur dalam memberikan tip, seperti Tiongkok (15 persen), Taiwan (12 persen), Korea Selatan (10 persen), dan Jepang (4 persen).
Secara rata-rata, sekitar 40 persen atau empat dari 10 konsumen terbiasa memberikan uang tip setelah makan di restoran.
Penelitian itu sendiri dilakukan antara Oktober dan November 2013 dengan 7.932 responden berumur 18--64 tahun.
Selain itu, ditemukan pula bahwa hegemoni pria di kawasan Asia Pasifik dalam memberikan tip juga bertahan.
Lebih dari 43 persen pria terbiasa meninggalkan uang tip, lebih banyak jika dibandingkan dengan wanita (36 persen) yang terbiasa meninggalkan tip setelah menikmati layanan di restoran atau bar.
Sementara itu, konsumen di atas 45 tahun lebih terbiasa memberikan uang tip dengan 42 persen dibandingkan konsumen yang masih di rentang usia 18--29 dengan hanya 37 persen.
Riset ini juga membuktikan stabilnya pendapatan yang dihasilkan menentukan kebiasaan memberikan uang tip.
"Dari semua penelitian MasterCard, survei seperti ini tentunya akan memberikan pengetahuan yang bagus mengenai tindakan yang diterima oleh masyarakat setempat. Dengan demikian, para turis dan orang asing akan terbantu untuk menempatkan diri mereka," kata Group Head Communications Asia-Pacific Mastercard Georgette Tan.
Menurut dia, pemberian uang tip di Asia dapat membingungkan karena masing-masing negara memiliki pandangan yang berbeda terhadap hal tersebut.
"Beberapa budaya di negara Asia memperbolehkan untuk memberikan tip sebagai tanda terima kasih, sementara di negara lain hal tersebut dapat dianggap tidak sopan atau bahkan merendahkan orang lain," ujarnya.
(M040/D. Kliwantoro)
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014