Ngabang (Antara Kalbar) - Kabupaten Landak perlu dibentuk Pusat Informasi dan Konseling Remaja karena masalah remaja menjadi perhatian serius, bahkan menjadi persoalan dunia, jika remaja hancur maka, masa depan negara juga hancur.

"Perhatian remaja, kita harus mulai kembangkan di sekolah-sekolah. Karena  persoalan remaja menjadi persoalan dunia," kata Deputi Bidang KSPK BKKBN Pusat,Subidyo Alimoesa MA saat acara Genre (generasi rencana) Goes To School di Ngabang, Kamis.

Ia menegaskan, sekolah di seluruh Indonesia dan ada 14 ribu sudah membuat pusat informasi konseling dan reproduksi. Baik untuk mahasiswa dan siswa SLTA.

"Memang masalah remaja ini sangat perlu perhatian serius. Di Kalbar angka melahirkan di usia remaja tertinggi di Indonesia. Jadi kita berharap dengan adanya pusat informasi dan konseling, remaja putri agar tidak menikah muda dan hamil di luar nikah," katanya.

Remaja jangan sampai terjerumus dengan kegiatan yang merusak masak depan. Hindari seks bebas, napza, HIV AIDS. Agar para remaja  menjadi yang berkualitas.

"Kalau ada masalah, komunikasi dengan orangtua, bicarakan dengan orangtua. Hal ini untuk mengantisipasi agar anak-anak kita jangan salah melangkah," kata Subidyo Alimoesa.

Bupati Landak Adrianus Asia Sidot mengatakan,  pusat informasi dan konseling  sangat penting khusus bagi remaja sebagai generasi penerus bangsa. Logikanya kalau remaja hancur, negara akan hancur.

"Saya instruksikan kepada instansi terkait, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana, Dinas pendidikan, kesehatan, kependudukan, sosial, pemuda olahraga agar bersinergi memperhatikan remaja yang serius," tegas Adrianus.

Menurut mantan Kadisdik ini, sesuai visi kabupaten Landak yakni masyarakat Landak cerdas dan berdaya saing.

"Nah,Genre remaja ini salah satu penting sebagai pembentukan SDM  Landak yang berkualitas," ujar Adrianus.

Ia menegaskan, di  Landak ini kalau dilihat usia baru 14 tahun Padahal potensi cukup banyak, tapi kemiskinan tertinggi di Kalbar sehingga menjadi pemikiran bersama untuk menurunkan angka kemiskinan.

"Angka kematian ibu melahirkan dan bayi juga tinggi. Jadi kita minta kepada instansi terkait serius membina remaja. Angka HIV/AIDS di Kabupaten 36 orang kalau dilihat usia mereka  20 sampai 40 tahun. Ini baru yang ketahuan, yang tidak mungkin banyak,"ungkap Adrianus seraya menambahkan agar kepada instansi terkait dibentuk pusat informasi dan konseling remaja.

(N005)

Pewarta: Kundorie

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014