Pontianak (Antara Kalbar) - Sebanyak 65 siswa dari berbagai sekolah SMA/ Sederajat di Pontianak dan Kubu Raya mengikuti kegiatan pelatihan jurnalistik untuk pelajar di Gedung Lembaga Penelitian(Lemlit) Universitas Tanjungpura Pontianak, Minggu (20/4) yang dilaksanakan oleh Lingkar Siswa Khatulistiwa.
â€Peserta di kegiatan ini sangat bersemangat dan jumlah persertanya yang melebihi target semula 60 siswa,†kata M. Ilham, Panitia dari Lingkar Siswa Khatulistiwa (LSK), yang merupakan sebuah lembaga swadaya masyarakat yang menggagas dan menyelenggarakan pelatihan jurnalistik tersebut.
“Tujuan dari pelatihan jurnalistik yang diadakan oleh LSK ini untuk menghidupkan jurnalis muda yang ada di Kalbar, terutama di kota Pontianak dan Kubu Raya. Kedua, menciptakan komunitas jurnalis pelajar guna pengembangan jurnalis muda. Ketiga, menjalin silahturahmi antar-pelajar SMA/Sederajat di kota Pontianak dan Kubu Raya†kata Dian Pratama Putri, yang ikut juga menjadi pengurus kepantiaan ini.
Kegiatan yang dimulai dari pukul 08.00 -15.00 WIB itu menghadirkan pemateri dari Kantor Berita Antara Biro Kalbar dan koran Tribun Pontianak.
Pemateri Zaenal Abidin, Kepala Biro Antara Kalbar saat memberikan pelatihan dasar jurnalistik menyampaikan, dengan mengenal jurnalistik maka pelajar bisa memberitakan berbagai masalah di sekitarnya untuk disebarkan di lingkungan sekolahnya, khususnya sekolah yang memiliki majalah dinding atau majalah internal.
Ia mengatakan bahwa ini pertamakalinya memberikan materi di kalangan pelajar yang sebelumnya ia memberikan materi pada kalangan umum atau mahasiswa sebagai jurnalistik pemula. dan ia senang memberi materi di kalangan pelajar, karena para peserta siswa sangat antusias dan ingin belajar di bidang jurnalistik.
Menurutnya, tips utama untuk menjadi seorang jurnalis harus menyampaikan informasi yang baru, menarik dan penting bagi kepentingan publik. Ia menyatakan pers harus lebih mendahulukan kepentingan publik dibandingkan kepentingan pribadi.Selain itu, menjadi seorang jurnalis harus banyak menulis dan membaca.
Suasana antusias semakin terlihat ketika 65 orang pelajar itu diberi tugas menulis berita tentang kegiatan pelatihan jurnalistik itu sendiri, yang mana nara sumbernya para panitia dan pemateri.
Para peserta sangat puas dengan pelatihan jurnalistik, seperti yang disampaikan Novi Islamiyati, siswi SMK Mandiri. “Sangat menarik dan menambah ilmu bagi kita yang hadir disini, jadi pengalaman yang baik,â€. ungkapnya.
(*Peserta Pelatihan Jurnalistik LSK)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
â€Peserta di kegiatan ini sangat bersemangat dan jumlah persertanya yang melebihi target semula 60 siswa,†kata M. Ilham, Panitia dari Lingkar Siswa Khatulistiwa (LSK), yang merupakan sebuah lembaga swadaya masyarakat yang menggagas dan menyelenggarakan pelatihan jurnalistik tersebut.
“Tujuan dari pelatihan jurnalistik yang diadakan oleh LSK ini untuk menghidupkan jurnalis muda yang ada di Kalbar, terutama di kota Pontianak dan Kubu Raya. Kedua, menciptakan komunitas jurnalis pelajar guna pengembangan jurnalis muda. Ketiga, menjalin silahturahmi antar-pelajar SMA/Sederajat di kota Pontianak dan Kubu Raya†kata Dian Pratama Putri, yang ikut juga menjadi pengurus kepantiaan ini.
Kegiatan yang dimulai dari pukul 08.00 -15.00 WIB itu menghadirkan pemateri dari Kantor Berita Antara Biro Kalbar dan koran Tribun Pontianak.
Pemateri Zaenal Abidin, Kepala Biro Antara Kalbar saat memberikan pelatihan dasar jurnalistik menyampaikan, dengan mengenal jurnalistik maka pelajar bisa memberitakan berbagai masalah di sekitarnya untuk disebarkan di lingkungan sekolahnya, khususnya sekolah yang memiliki majalah dinding atau majalah internal.
Ia mengatakan bahwa ini pertamakalinya memberikan materi di kalangan pelajar yang sebelumnya ia memberikan materi pada kalangan umum atau mahasiswa sebagai jurnalistik pemula. dan ia senang memberi materi di kalangan pelajar, karena para peserta siswa sangat antusias dan ingin belajar di bidang jurnalistik.
Menurutnya, tips utama untuk menjadi seorang jurnalis harus menyampaikan informasi yang baru, menarik dan penting bagi kepentingan publik. Ia menyatakan pers harus lebih mendahulukan kepentingan publik dibandingkan kepentingan pribadi.Selain itu, menjadi seorang jurnalis harus banyak menulis dan membaca.
Suasana antusias semakin terlihat ketika 65 orang pelajar itu diberi tugas menulis berita tentang kegiatan pelatihan jurnalistik itu sendiri, yang mana nara sumbernya para panitia dan pemateri.
Para peserta sangat puas dengan pelatihan jurnalistik, seperti yang disampaikan Novi Islamiyati, siswi SMK Mandiri. “Sangat menarik dan menambah ilmu bagi kita yang hadir disini, jadi pengalaman yang baik,â€. ungkapnya.
(*Peserta Pelatihan Jurnalistik LSK)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014