Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat telah menindaklanjuti adanya 11 sekolah saat ujian nasional SMA/sederajat menerima soal dan lembar jawaban yang berbeda untuk mata pelajaran Bahasa Inggris.

"Semua sudah dibuat berita acara dan sudah disampaikan ke pihak terkait," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Alexius Akim di Pontianak, Senin.

Menurut dia, berdasarkan laporan yang diterima, kesalahaan terutama terjadi pada saat "listening".

Namun ia belum memastikan akan ada ujian ulang atau tidak karena tergantung dari hasil yang diperoleh.

Selain itu, ditemukan pula adanya lembar soal yang hanya berisi 36 dari seharusnya 40 soal. "Kalau yang seperti ini juga perlu kebijakan, apakah empat soal lainnya dianggap sebagai bonus, atau penilaian hanya berdasarkan 36 soal tersebut," ujar Alexius Akim.

Termasuk adanya 13 siswa di SMA Ki Hajar Dewantara Pontianak yang dijadwalkan mengikuti ujian susulan. "Kita wajib mengundang mereka. Tapi hadir atau tidak, mau atau tidak mereka ujian," ujar Akim.

Secara umum, kata dia, pelaksanaan ujian nasional berlangsung lancar dan aman di Kalbar.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya mengharapkan siswa peserta Ujian Nasional (UN) tahun 2014 dapat lulus semua atau seratus persen.

"Kita doakan anak-anak kita peserta UN ini bisa lulus 100 persen," kata Christiandy Sanjaya di Pontianak.

Menurut dia, selama pelaksanaan ujian, segala kendala harus dievaluasi bersama demi pelaksanaan tahun depan.

"Supaya pada tahun depan, lebih baik lagi pelaksanaannya," ujar dia.

Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar mencatat peserta ujian nasional tahun 2014, mulai dari SD/MI/SDLB sebanyak 93.952 siswa, paket A sebanyak 952 siswa, kemudian UN SMP/sederajat 68.465 siswa, paket B 3.000 siswa, UN SMA/sederajat 33.531 siswa, paket C sebanyak 4.275 siswa dan SMK 12.737 siswa.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014