Pontianak (Antara) - Sebanyak 90 mahasiswa UPN Veteran dari Yogyakarta, Jakarta dan Jawa Timur akan melakukan kuliah kerja nyata (KKN) integrasi mahasiswa dewasa (Simada) ke-6 di wilayah perbatasan Entikong, Kalimantan Barat, selama 21 Mei hingga 3 Juni 2014.

"Dengan didampingi sembilan dosen pembimbing lapangan, 29 panitia UPN Veteran dan 17 panitia lokal, sebanyak 90 mahasiswa ini akan disebar di sembilan dusun di Kecamatan Entikong," kata Wakil Ketua Pelaksana KKN Simada VI Entikong, Bambang Kuncoro di Pontianak, Kamis.

Dijelaskannya, sembilan dusun dari tiga desa itu mencakup Desa Entikong terdiri dari Dusun Entikong, Peripin, Sontas, dan Serangkang. Kemudian Desa Semanget terdiri dari Dusun Semanget, Semeng, dan Panga, serta Desa Nekan terdiri dari Dusun Nekan dan Grama Jaya.

Bambang mengatakan, tujuan utama kegiatan KKN Simada VI di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau adalah untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan jiwa nasionalisme bagi mahasiswa dan masyarakat, serta mendorong percepatan proses pembangunan di kawasan perbatasan.

"Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat perbatasan dan juga semua pemangku kepentingan yang terlibat, yaitu mahasiswa, UPN "Veteran" dari Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Timur, pemerintah daerah, dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia," katanya.

Ia menjelaskan, metode yang digunakan untuk melaksanakan KKN Simada VI adalah metode pemberdayaan (empowerment) masyarakat, dengan harapan KKN Simada lebih kontekstual. Metode pemberdayaan dilaksanakan dengan prinsip "co-creation" (kreasi bersama), "co-financing" (pembiayaan bersama), fleksibilitas, berkesinambungan, dan riset berbasis layanan komunitas.

Sedanghkan pendekatan yang digunakan dalam proses pemberdayaan adalah pendekatan mikro, mezzo, dan makro dengan tetap mempertimbangkan kearifan lokal, katanya.

Program kerja KKN ini terdiri dari enam program kerja unggulan, yaitu program peningkatan wawasan kebangsaan dan jiwa nasionalisme, program peningkatan ketahanan ekonomi rumah tangga, program pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi, kemudian program pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata, program peningkatan derajat kesehatan keluarga dan lingkungan, dan  program peningkatan prasarana, sarana dan teknologi (PST) berbasis swadaya masyarakat.

"Masing-masing program kerja diterjemahkan dalam serangkaian kegiatan (aktivitas)," katanya..

Diharapkan dengan adanya KKN ini bisa mneginspirasi semangat gotong royong semua pemangku kepentingan, sehingga sesuai jargon KKN ini  “Satu Untuk Semua, Semua Untuk Satu, Jayalah Indonesiaku Tercinta” dan meningkatkan pembangunan masyarakat perbatasan.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014