Pontianak (Antara Kalbar) - Dede Sukarman salah seorang mahasiswa STKIP Pontianak, korban pemukulan hingga kepalanya bocor dan rekan-rekannya yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Pengemban Amanat Rakyat (Solmadapar) Kalimantan Barat, Jumat, lapor ke Komnas HAM Perwakilan Kalbar atas insiden kekerasan yang mereka alami.
"Kami merespon dan akan koordinasikan dengan pihak kepolisian, atas kekerasan fisik yang dialami mahasiswa hingga mengalami luka memar dan luka robek dibagian kepala Dede Sukarman," kata Kepala Komnas HAM Perwakilan Kalbar, Kasful Anwar di Pontianak.
Kasful menjelaskan, pihak akan secepatnya melakukan konfirmasi kepada Kepolisian Daerah Kalbar terkait kasus pemukulan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap mahasiswa yang sedang demo di Bundaran Tugu Digulis Untan Pontianak itu.
"Kami juga minta korban dilakukan visum agar buktinya kuat, bahwa benar dia menjadi korban kekerasan saat melakukan demo," ujarnya.
Sebelumnya, puluhan polisi memukuli para para mahasiswa yang tergabung dalam Solmadapar Kalbar hingga salah satu mahasiswa mengalami luka bocor pada bagian kepalanya, saat melakukan demo menyambut Hari Pendidikan Nasional.
"Belum juga sempat kami menyampaikan aspirasi terkait isu-isu pendidikan di Kalbar, tiba-tiba aparat kepolisian memukul kami secara membabi buta," kata Sekjen Solmadapar, Rian.
Bentrok antara mahasiswa dan polisi terjadi berawal ketika mahasiswa mau membakar ban menggunakan premium saat akan melakukan aksinya.
Tanpa dikomando puluhan polisi yang tadinya berjaga-jaga dalam mengamankan aksi demo tersebut lalu memukuli mahasiswa tersebut, sehingga terjadilah aksi pemukulan terhadap mahasiswa yang memang kalah jumlah tersebut.
Rian mengecam tindakan pihak kepolisian yang berlaku semena-mena terhadap mahasiswa yang akan melakukan demo terkait isu-isu pendidikan itu.
Menurut dia, semua mahasiswa yang berjumlah sepuluh orang yang tergabung dalam Solmadapar dipukuli secara membabi buta oleh pihak kepolisian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Kami merespon dan akan koordinasikan dengan pihak kepolisian, atas kekerasan fisik yang dialami mahasiswa hingga mengalami luka memar dan luka robek dibagian kepala Dede Sukarman," kata Kepala Komnas HAM Perwakilan Kalbar, Kasful Anwar di Pontianak.
Kasful menjelaskan, pihak akan secepatnya melakukan konfirmasi kepada Kepolisian Daerah Kalbar terkait kasus pemukulan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap mahasiswa yang sedang demo di Bundaran Tugu Digulis Untan Pontianak itu.
"Kami juga minta korban dilakukan visum agar buktinya kuat, bahwa benar dia menjadi korban kekerasan saat melakukan demo," ujarnya.
Sebelumnya, puluhan polisi memukuli para para mahasiswa yang tergabung dalam Solmadapar Kalbar hingga salah satu mahasiswa mengalami luka bocor pada bagian kepalanya, saat melakukan demo menyambut Hari Pendidikan Nasional.
"Belum juga sempat kami menyampaikan aspirasi terkait isu-isu pendidikan di Kalbar, tiba-tiba aparat kepolisian memukul kami secara membabi buta," kata Sekjen Solmadapar, Rian.
Bentrok antara mahasiswa dan polisi terjadi berawal ketika mahasiswa mau membakar ban menggunakan premium saat akan melakukan aksinya.
Tanpa dikomando puluhan polisi yang tadinya berjaga-jaga dalam mengamankan aksi demo tersebut lalu memukuli mahasiswa tersebut, sehingga terjadilah aksi pemukulan terhadap mahasiswa yang memang kalah jumlah tersebut.
Rian mengecam tindakan pihak kepolisian yang berlaku semena-mena terhadap mahasiswa yang akan melakukan demo terkait isu-isu pendidikan itu.
Menurut dia, semua mahasiswa yang berjumlah sepuluh orang yang tergabung dalam Solmadapar dipukuli secara membabi buta oleh pihak kepolisian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014