Sekadau (Antara Kalbar) - Mampu meraih juara pertama di event internasional, "Interational Culture Olympiade for Word Unity Calesta International "di India , bagi tim kesenian SMPN 1 Sekadau Hilir jauh dari perkiraannya.Pelatih sekaligus pendamping tim kesenian itu,  Helina Nelita, mengatakan tidak pernah mengira bisa juara satu karena semua peserta yang tampil di India itu merupakan peserta terbaik dari negaranya masing-masing.

 â€œKami sangat terharu sekali ketika diumumkan menjadi juara pertama dari 45 peserta yang ikut ambil bagian dalam lomba seni tari itu,” ujarnya.

 Lili panggilan akrabnya menuturkan, prestasi yang diraih oleh peserta didiknya merupakan keberhasilan semua pihak. “Kami berlatih selama kurang lebih tiga bulan sebelum berangkat menuju ke India. Anak-anak kami sangat kompak saat berlatih, mereka sangat serius. Kerja keras yang mereka lakukan selama ini puji Tuhan akhirnya membuahkan hasil yang sangat menggembirakan,” paparnya.

Lili dan anak didiknya juga menceritakan suka dukanya ketika berada di India. Rasa suka yang mereka dapatkan selama di India, mereka disambut oleh duta besar Indonesia untuk India, dan  dijamu layaknya tamu pejabat negara. Namun yang menjadi kendala, sebut Lili, mereka kesulitan sekali memahami bahasa di India, karena mereka juga tidak terlalu menguasai bahasa Inggris, termasuk juga soal makanan.

“Yang sangat menggembirakan dan kami merasa sangat terhormat, bahwa selama seminggu ini sejak kami raih prestasi juara pertama disambut dengan meriah dan bahkan sudah lima kali kami dikalungkan bunga merah putih layaknya seperti atlet peraih emas, mulai dari KBRI (Kedutaan Besar RI) di India, setelah itu di Kemendikbud, Gubernur Kalbar dan terakhir kami pulang ke daerah kami, yakni di Kabupaten Sekadau.

"Kami disambut oleh pemerintah kabupaten Sekadau yang diwakili Wakil Bupati Sekadau, Ketua DPRD Kabupaten Sekadau, para dewan guru dan siswa-siswi SMPN 1 Sekadau Hilir,” ujarnya.

Lili menceritakan tarian tradisional yang ditampilkan oleh siswi SMPN 1 Sekadau Hilir ketika lomba di india diangkat dari cerita Nyai Anta. Nyai anta merupakan gadis cantik suku dayak yang dikenal bijaksana, baik, rendah hati.

Nyai anta juga menjadi motivator bagi masyarakat suku Dayak. Nyai anta juga penggiat bagi masyarakat suku Dayak di bidang pertanian.

Menurut ceritanya Nyai Anta adalah gadis Dayak yang sangat cantik. Karena kecantikan yang dimilikinya, akhirnya dia dikejar-kejar oleh pemuda asal Belanda. Keinginan pemuda belanda untuk melamar Nyai Anta pun sia-sia. Nyai Anta akhirnya lari ke daerah pedesaan yakni di daerah Nanga Taman.

“Cerita rakyat Nyai Anta ini lah yang kami tampilkan dalam tarian di India ini. Semua busana mereka menggunakan pakaian suku Dayak, bahannya berasal dari kulit kepuak, manik-manik dan burung ruai serta pedang kecil yang mereka gunakan dalam tarian itu,” ujarnya.

Lili juga menceritakan Kabupaten Sekadau menjadi peserta yang tampil perta kalinya dari 45 peserta yang ambil bagian dalam lomba ini.

DAD Sekadau Bangga
Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sekadau Rupinus menyampaikan rasa haru dan bangga yang sangat luar biasa atas prestasi yang diraih anak didik siswi SMPN 1 Sekadau Hilir di India pada 26-29 April 2014.

Rupinus sendiri menyempatkan untuk menyambut kedatangan para peserta seni tari yang meraih juara I bidang traditonal Dance International Culture Olympiade for Word Unity Calesta International di India itu.

“Ini merupakan prestasi yang sangat luar biasa, dimana SMPN 1 sekadau Hilir mampu meraih juara di tingkat internasional. Merah putih yang diwakili anak-anak sekadau kalimantan barat bisa berkibar di india. Ini prestasi yang tidak gampang diraih. Dan Ini semua adalah keberhasilan dari semua pihak, mulai dari anak didik itu sendiri, para dewan guru, dukungan pihak sekolah, pelatih dan peran serta pemerintah kabupaten sekadau,” ujar Rupinus.

Selaku Ketua Umum DAD Sekadau Rupinus juga mengaku bangga atas usaha dan kerja kerja keras pelatih Sanggar Adau Benaung Helina Nelita yang selama ini sudah banyak mengharumkan nama baik Kabupaten Sekadau di bidang kesenian khususnya kesenian Dayak.

Seni tari yang ditampilkan oleh siswi SMPN Sekadau Hilir mewakili Kalimantan Barat dan Indonesia di tingkat dunia ini yakni menampilkan kreasi kesenian Dayak. Keunikan dan tata cara busana suku dayak serta cerita rakyat yang digambarkan melalui tarian itulah yang membawakan mereka menjadi sang juara di tingkat internasional.

“Ini membuktikan kesenian daerah khususnya Dayak bernilai tinggi, dan ini membuktikan bahwa kesenian daerah cukup positif, semoga ini diterus dan dikembangkan oleh siswi-siswi yang lain sehingga prestasi serupa bisa diraih kembali,” ungkapnya.

Pewarta: Hartono*

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014