Pontianak (Antara Kalbar) - Kementerian Kehutanan tengah meneliti anakan dari tanaman tengkawang yang diperkirakan akan tumbuh dan berbuah lebih cepat dibanding yang ada di alam.

Kepala Balai Besar Penelitian Dipterokarpa Kementerian Kehutanan, Ahmad Saerozi di Pontianak, Rabu menuturkan, jenis tengkawang tersebut diharapkan mampu berbuah mulai usia 2,5 tahun.

"Sekarang, anakan tersebut sudah berusia satu tahun. Kita masih menunggu 1,5 tahun lagi," katanya.

Secara keseluruhan, ada 80.000 anakan yang tengah dikembangkan di balai besar yang terletak di Kota Samarinda itu. Kalau tengkawang yang tumbuh di alam, baru menghasilkan buah pertama pada usia empat tahun. "Berarti ada percepatan, yang akan menguntungkan petani," kata Ahmad Saerozi.

Satu pohon dalam satu kali panen dapat menghasilkan 16 kilogram buah tengkawang. Namun panen hanya berlangsung satu kali dalam setahun ketika peralihan dari musim kering ke penghujan.

Tengkawang merupakan tanaman yang tersebar di Kalimantan. Buahnya mampu menghasilkan minyak lemak yang berharga tinggi. Dalam bahasa Inggris tengkawang dikenal sebagai "illipe nut" atau Borneo tallow nut.

Minyak tengkawang diperoleh dari biji tengkawang yang telah dijemur atau disalai hingga kering, yang kemudian ditumbuk dan dikempa. Secara tradisional, minyak tengkawang ini dimanfaatkan untuk memasak, sebagai penyedap makanan dan untuk ramuan obat-obatan.

Di dunia industri, minyak tengkawang digunakan sebagai bahan pengganti lemak coklat, bahan farmasi dan kosmetika. Pada masa lalu tengkawang juga dipakai dalam pembuatan lilin, sabun, margarin dan pelumas.

Peneliti di Balai Besar Penelitian Dipterokarpa Dr Rizki Maharani mengatakan, ada lima kabupaten di Kalbar yang menjadi lokasi penelitian yakni Bengkayang, Sekadau, Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu.

"Tengkawang mempunyai nilai ekonomis yang besar, dan pasarnya sangat terbuka di luar negeri," kata Rizki Maharani yang juga Project Coordinator Tengkawang.

Kalbarmerupakan daerah dengan sebaran tengkawang terluas di Kalimantan. Dengan penanganan yang lebih komprehensif, tengkawang dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat Kalbar, katanya.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014