Pontianak (Antara Kalbar) - Kurikulum 2013 akan sangat meringankan tugas guru, karena pembelajaran berpusat pada siswa, kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se-Kabupaten Sintang, Heri Bertus, Kamis.

Hal itu berbeda dengan praktik pada kurikulum sebelumnya, yakni pembelajaran berpusat pada guru, ujar Heri Bertus dihubungi di Sintang, Kalimantan Barat.

"Dalam Kurikulum 2013 siswa harus rajin mencari tahu dalam proses pembelajaran," ujarnya.

Dia mengatakan, dalam Kurikulum 2013, guru tidak lagi selalu memberitahu tapi siswa yang mencari tahu. Kalau dahulu guru memberitahu sebanyak enam persoalan maka siswa hanya mengetahui enam persoalan tersebut.

"Tapi sekarang dengan siswa mencari tahu sendiri maka akan ada siswa yang mendapat enam, tujuh dan delapan, dan persoalan lainnya," katanya menjelaskan.

Maka dari itu, ia menambahkan, semua akan tergantung dari ketekunan anak didik mencari tahu. "Inilah yang disebut akan terjadi disparitas pengetahuan anak," katanya.

Ia mengatakan dengan Kurikulum 2013, peran guru sebagai fasilitator dan motivator yang mengondisikan anak belajar. Paradigma pembelajaran dalam Kurikulum 2013 memang berubah 180 derajat dari sebelumnya.

Heri mengatakan tugas utama guru yaitu membuat siswa yang motivasi belajarnya kurang menjadi termotivasi sehingga disparitas pengetahuan yang dimiliki siswa bisa diatasi.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Sintang, Edy Sunaryo menilai Kurikulum 2013 akan memacu siswa untuk mencari tahu lebih banyak.

Dia mengatakan, SMAN 1 Sintang akan memberikan penghargaan kepada siswa untuk memotivasi siswa yang motivasi belajarnya masih kurang.

Ia mengaku cukup prihatin dengan motivasi siswa dalam belajar. Sebab ketika sekolah menanyakan kepada siswa siapa yang ingin ikut lomba olimpiade mata pelajaran, sangat jarang siswa yang mengajukan diri.

"Dunia siswa kita selama ini memang dunia yang kurang kompetisi," katanya setengah mengeluh.

Karena itu, sekolah harus terus berupaya memotivasi siswanya untuk belajar dengan berbagai cara seperti memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi. Namun dia menegaskan tugas memotivasi siswa belajar tidak hanya menjadi tugas guru di sekolah tapi juga menjadi kewajiban orang tua di rumah.

"Tapi sayangnya, orang tua seringkali tidak memotivasi anaknya untuk belajar," katanya.

Bahkan ketika anaknya minta uang untuk membeli buku pelajaran, orang tua sering mengatakan mahalnya harga buku sekarang. Namun ketika anaknya minta dibelikan sepeda motor, orang tua langsung membelikannya, kata Kepala SMAN I Sintang itu.

Pewarta: Faiz

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014