Pontianak (Antara Kalbar) - PT Garuda Indonesia memberikan bantuan berupa alat tenun dan satu gedung praktik di SMAN 1 Sajad, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, guna melestarikan kerajinan tenun Sambas.
"Bantuan alat tenun dan gedung praktik itu kami berikan sejak tahun 2010 sebagai upaya pelestarian terhadap kerajinan tenun Sambas bagi generasi muda," kata Senior Manager CSR dan PKBL PT Garuda Indonesia Ridwan Edi saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Ia menjelaskan dengan diberikannya alat dan gedung untuk praktik agar generasi penerus Kabupaten Sambas dan Kalbar umumnya mengetahui proses penenunan dengan mempraktikannya langsung seperti saat ini.
Menurut Ridwan, bantuan alat tenun dan gedung yang diberikan sebagai respon atas permintaan dari pihak sekolah SMAN 1 Sajad yang berkeinginan menjadikan kerajinan tenun sebagai salah satu pelajaran untuk muatan lokal bagi siswanya.
"Kami dalam hal ini bekerjasama dengan Cita Tenun Indonesia (CTI), karena mereka sudah terlibat aktif dalam usaha pelestarian tenun Sambas," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Sajad, Ikhsan menyatakan ucapan terima kasihnya atas bantuan yang diberikan oleh Garuda, karena pihaknya memang sudah lama menginginkannya dengan harapan generasi mendatang bisa mempertahankan tenun Sambas.
"Kami diberikan bantuan oleh pihak Garuda sebanyak 10 alat tenun dan dana Rp155 juta untuk pembangunan gedung praktik yang rencananya akan diberi nama gedung Garuda," ungkapnya.
Sementara itu, Paumiati, guru pelajaran muatan lokal (Mulok) kerajinan tenun Sambas menyatakan pelajaran menenun yang masuk dalam Mulok diberikan dua jam selama seminggu, dan wajib untuk diikuti semua siswa.
"Untuk praktiknya kami bagi dalam kelompok sehingga semua siswa dapat menggunakan alat tersebut, dengan durasi satu siswa selama 15 menit," katanya.
Kerajinan tenun Sambas merupakan kerajinan khas masyarakat Kabupaten Sambas, yang sebagian besar penduduknya suku Melayu. Kain tenun Sambas biasanya digunakan pada acara-acara besar, seperti sebagai antaran di suatu acara perkawinan dan lain sebagainya.
(U.A057/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Bantuan alat tenun dan gedung praktik itu kami berikan sejak tahun 2010 sebagai upaya pelestarian terhadap kerajinan tenun Sambas bagi generasi muda," kata Senior Manager CSR dan PKBL PT Garuda Indonesia Ridwan Edi saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Ia menjelaskan dengan diberikannya alat dan gedung untuk praktik agar generasi penerus Kabupaten Sambas dan Kalbar umumnya mengetahui proses penenunan dengan mempraktikannya langsung seperti saat ini.
Menurut Ridwan, bantuan alat tenun dan gedung yang diberikan sebagai respon atas permintaan dari pihak sekolah SMAN 1 Sajad yang berkeinginan menjadikan kerajinan tenun sebagai salah satu pelajaran untuk muatan lokal bagi siswanya.
"Kami dalam hal ini bekerjasama dengan Cita Tenun Indonesia (CTI), karena mereka sudah terlibat aktif dalam usaha pelestarian tenun Sambas," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Sajad, Ikhsan menyatakan ucapan terima kasihnya atas bantuan yang diberikan oleh Garuda, karena pihaknya memang sudah lama menginginkannya dengan harapan generasi mendatang bisa mempertahankan tenun Sambas.
"Kami diberikan bantuan oleh pihak Garuda sebanyak 10 alat tenun dan dana Rp155 juta untuk pembangunan gedung praktik yang rencananya akan diberi nama gedung Garuda," ungkapnya.
Sementara itu, Paumiati, guru pelajaran muatan lokal (Mulok) kerajinan tenun Sambas menyatakan pelajaran menenun yang masuk dalam Mulok diberikan dua jam selama seminggu, dan wajib untuk diikuti semua siswa.
"Untuk praktiknya kami bagi dalam kelompok sehingga semua siswa dapat menggunakan alat tersebut, dengan durasi satu siswa selama 15 menit," katanya.
Kerajinan tenun Sambas merupakan kerajinan khas masyarakat Kabupaten Sambas, yang sebagian besar penduduknya suku Melayu. Kain tenun Sambas biasanya digunakan pada acara-acara besar, seperti sebagai antaran di suatu acara perkawinan dan lain sebagainya.
(U.A057/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014