Pontianak (Antara Kalbar) - Keraton Ismahayana Landak, yang terletak di Kabupaten Landak, Sabtu siang menggelar acara adat yaitu Tumpang Negeri yang sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun.

Menurut Raja ke-39 Keraton Ismahayana, Pangeran Ratu Gusti Suryansyah menyatakan Tumpang Negeri ini dilakukan guna menjalin komunikasi dengan hahluk Allah SWT lainya.

Ia menjelaskan selain menciptakan mahluk yang nyata, Allah SWT juga menciptakan mahluk ghaib.

Adapun Tumpang Negeri, yakni ritual dengan menghadirkan berbagai makanan khas masyarakat, sepert  makan dari bahan pulut berbagai warna, ayam panggang kampung, telur, beras retin beras kuning, serta lilin.

Barang-barang tersebut di simpan di sebuat wadah yang sudah dipersiapkan, kemudian Tumpang itu sendiri dibawa oleh sejumlah abdi kerajaan untuk diletakkan ke sejumlah tempat, sepert di Keraton, rumah raja, persimpangan jalan, serta di Sejumlah tempat lainnya.

Ada juga Tumpang yang di simpan dalam sebuah kapal kecil kemudian di anyutkan oleh raja ke Sungai Landak, acara Tumpang Negeri ini dilaksanakan tidak ditentukan dengan waktu tertentu, namun dilaksanakan sesuai dengan situasi alam.

Sejumlah acara ritual Tumpang Negeri juga dilaksanakan seperti sedekah kampung selama tiga hari, ziarah akbar, musyawarah para raja-raja Se-kalbar, serta dilaksanakan yasinan dan tahlilan.

Menurut Gusti Suryansyah, Kejaan Landak wwalnya merupakan Kerajaan Hindu, setelah masuknya Islam ke Landak, Maka Raja Pertama memeluk Agama Islam. Ia bernama Raden Abdul Kahar, yang sebelum memeluk Agama Islam bernama Ismahayana.

Kerajaan Landak sudah ada sejak Abad Ke-XIII. rencana rangkaian kegiatan ritual adat Tumpang Negeri ini, akan dilaksanakan hingga 21 Juni 2014.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014