Jakarta (Antara Kalbar) - Survei Indo Barometer menyebutkan  mesin politik Prabowo-Hatta belum bekerja maksimal, sehingga belum mampu mengejar ketertinggalan elektabilitas Jokowi-JK.

"Salah satu kekuatan Prabowo-Hatta yang dapat dijadikan jalur mengejar ketertinggalan adalah mesin politik partai pendukungnya," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, dukungan maksimal dari partai pendukung Prabowo-Hatta yang maksimal baru dari Gerindra. Sementara dukungan dari Partai Golkar (salah satu anggota koalisi terbesar) belum melewati angka 50 persen.

"Namun, ini mirip yang dialami Jokowi-JK. Dukungan maksimal baru datang dari PDIP," kata dia.

Yang menarik, kata dia, Partai Demokrat yang tidak secara resmi bergabung dengan salah satu koalisi, ternyata mayoritas pemilihnya cenderung ke Jokowi-JK.

"Suara PDI Perjuangan dan Gerindra solid karena calonnya berasal dari partainya masing-masing. Tapi bisa saja SBY akan memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta pada menit-menit terakhir, karena dalam beberapa hari terakhir Fraksi Partai Demokrat deklarasi menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Hatta. Kita tahu Pak SBY itu dalam menentukan sikap melihat perkembangan dan pelan-pelan," katanya.

Sebelumnya, elektabilitas Jokowi-JK masih mengungguli Prabowo-Hatta dengan angka capres-cawapres nomor 2 ini sebesar 49,9 persen, dan nomor urut 1 sebanyak 36,5 persen, dengan selisih 13,5 persen.

Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

(A063/M. Attamami)

Pewarta: Azis Kurmala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014