Sekadau (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten sekadau melalui RSUD Kabupaten Sekadau menjalin kerjsama dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Kalbar dalam rangka pengelolaan keuangan. Kerjasama ini dijwujudkan dengan penandatangan MoU yang digelar di RSUD Sekadau, Jumat (27/6).

Penandatanganan MoU itu dilakukan langsung Direktur RSUD Sekadau, Libra Soetomo dan Kepala BPKP Perwakilan Kalbar, Fajar Irawan. Pendantanganan MoU tersebut disaksikan Sekda Sekadau, Yohanes Jhon mewakili bupati.

“MoU itu berupa pendampingan dari BPKP kepada RSUD Sekadau dalam rangka RSUD bisa menyusun pola pengelolaan keuangan yang lebih fleksibel, guna memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Libra kepada Rakyat Kalbar.

Pendampingan ini dibutuhkan mengingat rencana RSUD untuk bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum Masyarakat (BLUD). Pasalnya, dengan bertransformasi ke BLUD yang targetnya mulai Januari 2015, RSUD memiliki kewenangan yang sedikit lebih besar dalam mengelola keuangannya secara mandiri.

Menurut Libra, ada beberapa hal yang akan diberikan pendampingan oleh BPKP. Paling penting adalah penyusunan bisnis anggaran, dan masalah laporan keuangan. “Pendampingan juga menyagkut masalah Renstra (Rencana Strategis) bisnis, dan LRA (Laporan Realisasi Anggaran),” beber Libra.

Kepala BPKP Perwakilan Kalbar, Fajar Irawan menegaskan, agar BLUD bisa berjalan optimal, jajaran RSUD Sekadau harus mengubah 'mind set' (pola pikir) dalam bekerja. “Dengan bertransformasi menjadi BLUD, kita harus sudah merubah main set dari duit, menjadi do it (bekerjalah),” katanya mengistilahkan.

Dengan transformasi menjadi BLUD, RSUD bisa lebih fleksibel dalam pengelolaan keuangan. “Uang yang masuk, bisa digunakan langsung untuk membiayai kebutuhan, tanpa harus disetor dulu ke kas daerah,” tandasnya.

Senada dengan Fajar, Sekda Sekadau, Yohanes Jhon juga berharap kinerja jajaran. RSUD Sekadau ke depannya bisa lebih baik lagi. “Yang paling sederhana, dokter dan perawat harus memberikan pelayanan yang maksimal dengan ramah dan senyum,” kata Jhon.

Jhon menceritakan, dia pernah mendapatkan pengalaman terkait pelayanan kesehatan kepada seorang anak. Sang anak tersebut tidak mau disuntik. “Tapi setelah dokter dan perawatnya bujuk dengan seyum, anak itu akhirnya bisa disuntik. Jadi senyum juga bisa menentukan kesembuhan,” lugasnya.

Pewarta: Hartono*

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014