Pontianak  (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak bekerja sama dengan BUMN dan BUMD, serta perbankan, menggelar pasar murah yang dipusatkan di enam kecamatan secara bergiliran, kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji.

"Kami menyiapkan sebanyak sembilan ribu paket berbagai kebutuhan pokok, seperti gula pasir, beras, minyak goreng, dan telur ayam ras untuk rumah tangga miskin (RTM) di yang tersebar di enam kecamatan," kata Sutarmidji di Pontianak, Rabu.

Pasar murah tersebut digelar Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pontianak bekerjasama dengan 17 BUMN dan BUMD serta perbankan, yang digelar mulai tanggal 15 -17 Juli 2014 di enam kecamatan se-Kota Pontianak.

"RTM penerima kupon untuk pembelian paket kebutuhan pokok itu berdasarkan data dari kelurahan dan kecamatan yang pembayarannya dengan sistem kupon senilai Rp70 ribu/paket," ungkap Sutarmidji.

Wali Kota Pontianak berharap pasar murah tersebut bisa membantu dan meringankan beban masyarakat tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Pasar murah itu, kami gelar selain untuk membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu, juga bertujuan untuk menekan inflasi yang cenderung naik terutama menjelang hari besar keagamaan," ujarnya.

Sutarmidji mengingatkan kepada seluruh distibutor, agen dan pengecer agar tidak berspekulasi atau menaikkan harga yang tidak rasional sepanjang bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran.

Kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok selama harga yang dipatok masih rasional, menurut dia wajar-wajar saja. Namun sebaliknya, jika harga tersebut mencapai diatas 50 persen sedangkan stok barang masih tersedia, kuat duagaan ada permainan yang dilakukan oknum yang mencari keuntungan yang lebih besar.

"Kami akan pantau terus. Kalau masih saja ada yang melakukan hal itu maka Pemkot akan mempersiapkan segala sesuatu, dan jangan salahkan tahun depan Pontianak dibanjiri telur ayam ras, guna menekan spekulan," katanya.

Dia berpesan kepada masyarakat yang merayakan Lebaran untuk menahan diri dan merayakannya secara sederhana serta tidak berlebih-lebihan. "Kalau kemampuannya membuat kue dua atau tiga toples, jangan dipaksakan buat sampai 10 toples," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disperindagkop dan UKM Kota Pontianak Utin Sri Lena menyatakan operasi pasar itu digelar bertujuan membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu.

Sasaran operasi pasar murah diperuntukkan bagi RTM berdasarkan data dari kelurahan dan kecamatan se-Kota Pontianak dengan memberlakukan pembelanjaan sistem kupon yang disebar masing-masing kecamatan, katanya.



(U.A057/M008) 

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014