Pontianak, (Antara Kalbar) - PT PLN (Persero) menargetkan hingga akhir tahun ini akan ada tambahan pasokan energi listrik minimal 1.200 Mega Watt untuk memenuhi kebutuhan di seluruh Indonesia.

"Bahkan mungkin bisa 2.600 MW," kata Direktur Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan PLN Pusat, Nasri Sebayang di Pontianak, Jumat.

Penambahan pasokan energi listrik itu sesuai target 15 ribu MW pada kurun waktu 2010 - 2014. Saat ini, lanjut dia, yang sudah terwujud sebesar 13.800 MW.

Terkait berbagai proyek ketenagalistrikan di Indonesia, Direktorat Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan PLN mengadakan rapat koordinasi di Pontianak sejak 16 Juli hingga 18 Juli.

Rapat tersebut untuk memantau kinerja pekerjaan pada tiga bulan terakhir termasuk mendata berbagai permasalahan dan jalan keluarnya.

"Ada banyak hal yang dibahas bersama," kata Nasri Sebayang. Misalnya pengadaan lahan, konstruksi, kualitas pekerjaan, serta percepatan proyek-proyek ketenagalistrikan ke depannya.

Berdasarkan rapat tersebut, disimpulkan bahwa ada banyak kemajuan yang dicapai dari berbagai proyek pembangunan ketenagalistrikan di seluruh Indonesia.

"Ada yang bisa ditangani, dan segera diselesaikan karena ini demi kepentingan rakyat, mulai dari mesin pembangkit, transmisi, gardu induk, serta lainnya," ujarnya.

Di Kalbar, ada enam pembangkit listrik yang tengah dalam proses penyelesaian. Satu diantaranya sudah beroperasi yakni di Sungai Batu, Kabupaten Sanggau, dengan kapasitas 2 x 7 MW.

Di Kabupaten Sintang penyelesaiannya agak lambat karena masalah keuangan. Di Jungkat, Kabupaten Pontianak, diharapkan akhir tahun ini selesai, satu unit di Kabupaten Ketapang masih tahap konstruksi.

Kemudian di Kabupaten Bengkayang yang masuk program percepatan 10 ribu MW tahap pertama, juga sudah 80 persen realisasinya.

Sedangkan yang progresnya baik di Parit Baru Kabupaten Bengkayang dmana tahun lalu baru ditandatangani perjanjian kerja sama.

Selain itu, juga tengah disiapkan transmisi untuk pembelian listrik dari Sarawak, Malaysia. "Kami harapkan Desember selesai," katanya.

Ia mengakui, masalah lahan cukup mempengaruhi kinerja pembangunan di PLN. "Kita terus mencari jalan terbaik, agar hasilnya bagus. PLN harapkan dukungan pemerintah, serta rakyat, karena pembangunannya bukan untuk PLN, tetapi dikembalikan ke masyarakat," katanya.



Masduki Attamami

(T.T011/M008)

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014