Sungai Raya (Antara Kalbar) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya akan melakukan sidak pada sejumlah pasar tradisional yang ada di kabupaten itu untuk menjaga kualitas daging dan harga bahan pokok menjelang lebaran.
"Kita akan melakukan sidak (inspeksi mendadak) di beberapa pasar tradisional yang ada di kabupaten ini untuk mengetahui kualitas hingga harga komoditas pangan dari sumber ternak, seperti daging sapi, daging ayam, dan telur," kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat, Mulyadi di Sungai Raya, Senin.
Dia menyatakan, dari sidak tersebut diharapkan pihaknya bisa memantau kualitas daging sapi, ayam dan telur. Jangan sampai ada daging sapi oplosan daging celeng atau ayam tiren (mati kemarin) yang dijual di pasar.
Guna memastikan kualitas daging sapi dan ayam itu dalam kondisi baik, Dinas Pertanian dan Peternakan Kubu Raya pun akan membentuk tim sebelum terjun langsung ke sejumlah pasar. Tim itu akan melibatkan beberapa instansi terkait.
"Jadi sidak yag bakal dilakukan nantinya itu tak hanya di pasar tradisional saja tapi kita juga akan memantau langsung ditempat pemotongan. Di sana kita akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan yang akan dipotong, jika ditemukan hewan itu dalam kondisi tidak sehat maka kita minta untuk tidak dipasarkan," katanya.
Mulyadi menambahkan, melalui Tim yang dibentuk nantinya akan terus melakukan pemantauan. Jika ada yang ketahuan menjual daging sapi yang tidak sehat atau gelonggongan, dan atau ayam yang sudah busuk akan di beri teguran.
"Jadi hal itu sangat tidak diperbolehkan sekali. Dan kita imbau pedagang untuk tidak menghalalkan segala cara dalam mengambil keuntungan," tuturnya.
Dirinya pun memberi tips bagi masyarakat yang hendak membeli daging atau telur di pasar. Untuk daging sapi, jika daging yang dijual dengan cara digantung dan tidak banyak meneteskan air, maka dipastikan bukan daging gelonggongan.
"Dari segi warna, daging sapi berwarna merah darah, sedangkan daging yang sudah lama itu tidak berwarna merah darah lagi, sementara untuk daging ayam dapat dilihat dari warna kulit. Jika putih atau merah, maka kondisi ayam normal dan layak konsumsi dan jika berwarna biru dan tampak kaku karena darah beku dan berbau anyir, amak dipastikan ayam tiren," katanya.
Sedangkan memilih telur yang baik, lanjutnya, diupayakan bentuk telur normal, permukaan kulit telur halus, jika dikocok tidak kopyor, dan direndam dalam air akan tenggelam.
Ia mengharapkan, pada tahun ini tidak ditemukan daging yang tak layak konsumsi, seperti daging gelonggongan, daging bangkai, daging formalin, hingga pemalsuan daging.
"Dari tahun ke tahun itu belum pernah ada kita temukan hal-hal tersebut terjadi di Kabupaten Kubu Raya ini. Meskipun demikian pihak kita tetap akan terus mewaspadai serta melakukan pemantaun sedini mungkin sehingga kesehatan masyarakat dalam mengkonsumsi daging itu tetap aman dan nyaman," kata Mulyadi.
Sekedar informasi kepada masyarakat, kata dia , untuk harga normal telur per butirnya Rp1.200 untuk daging Rp110.000,- per kilogram. Sementara untuk harga nomal ayam per kilogramnya Rp24.000.
"Jika pun mengalami kenaikan tidaklah jauh dari harga normalnya. Namun jika masyarakat menemukan pedagang yang menjual harga telur, daging sapi dan ayam dengan harga yang tidak wajar diharapkan segera meaporkannya kepada kita. Sebab hal itu tidak diperbolehkan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Kita akan melakukan sidak (inspeksi mendadak) di beberapa pasar tradisional yang ada di kabupaten ini untuk mengetahui kualitas hingga harga komoditas pangan dari sumber ternak, seperti daging sapi, daging ayam, dan telur," kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat, Mulyadi di Sungai Raya, Senin.
Dia menyatakan, dari sidak tersebut diharapkan pihaknya bisa memantau kualitas daging sapi, ayam dan telur. Jangan sampai ada daging sapi oplosan daging celeng atau ayam tiren (mati kemarin) yang dijual di pasar.
Guna memastikan kualitas daging sapi dan ayam itu dalam kondisi baik, Dinas Pertanian dan Peternakan Kubu Raya pun akan membentuk tim sebelum terjun langsung ke sejumlah pasar. Tim itu akan melibatkan beberapa instansi terkait.
"Jadi sidak yag bakal dilakukan nantinya itu tak hanya di pasar tradisional saja tapi kita juga akan memantau langsung ditempat pemotongan. Di sana kita akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan yang akan dipotong, jika ditemukan hewan itu dalam kondisi tidak sehat maka kita minta untuk tidak dipasarkan," katanya.
Mulyadi menambahkan, melalui Tim yang dibentuk nantinya akan terus melakukan pemantauan. Jika ada yang ketahuan menjual daging sapi yang tidak sehat atau gelonggongan, dan atau ayam yang sudah busuk akan di beri teguran.
"Jadi hal itu sangat tidak diperbolehkan sekali. Dan kita imbau pedagang untuk tidak menghalalkan segala cara dalam mengambil keuntungan," tuturnya.
Dirinya pun memberi tips bagi masyarakat yang hendak membeli daging atau telur di pasar. Untuk daging sapi, jika daging yang dijual dengan cara digantung dan tidak banyak meneteskan air, maka dipastikan bukan daging gelonggongan.
"Dari segi warna, daging sapi berwarna merah darah, sedangkan daging yang sudah lama itu tidak berwarna merah darah lagi, sementara untuk daging ayam dapat dilihat dari warna kulit. Jika putih atau merah, maka kondisi ayam normal dan layak konsumsi dan jika berwarna biru dan tampak kaku karena darah beku dan berbau anyir, amak dipastikan ayam tiren," katanya.
Sedangkan memilih telur yang baik, lanjutnya, diupayakan bentuk telur normal, permukaan kulit telur halus, jika dikocok tidak kopyor, dan direndam dalam air akan tenggelam.
Ia mengharapkan, pada tahun ini tidak ditemukan daging yang tak layak konsumsi, seperti daging gelonggongan, daging bangkai, daging formalin, hingga pemalsuan daging.
"Dari tahun ke tahun itu belum pernah ada kita temukan hal-hal tersebut terjadi di Kabupaten Kubu Raya ini. Meskipun demikian pihak kita tetap akan terus mewaspadai serta melakukan pemantaun sedini mungkin sehingga kesehatan masyarakat dalam mengkonsumsi daging itu tetap aman dan nyaman," kata Mulyadi.
Sekedar informasi kepada masyarakat, kata dia , untuk harga normal telur per butirnya Rp1.200 untuk daging Rp110.000,- per kilogram. Sementara untuk harga nomal ayam per kilogramnya Rp24.000.
"Jika pun mengalami kenaikan tidaklah jauh dari harga normalnya. Namun jika masyarakat menemukan pedagang yang menjual harga telur, daging sapi dan ayam dengan harga yang tidak wajar diharapkan segera meaporkannya kepada kita. Sebab hal itu tidak diperbolehkan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014