Sintang (Antara Kalbar) - Sungai Melawi di perhuluan Kecamatan Serawai mulai mengering. Transportasi jalur sungai pun nyaris terputus. Begitu juga jalur sungai yang menuju Kecamatan Ambalau.

Di Kecamatan Serawai sendiri, Sungai Melawi yang menjadi denyut nadi arus transportasi masyarakat nyaris mengering. Di sejumlah titik sungai tampak sudah mengering sehingga lebar sungai semakin kecil, berganti dengan hamparan pasir dan batu yang menutupi alur sungai.

Seperti tampak pada jalur sungai dari Kota Kecamatan Serawai menuju Desa Tontang. Sepanjang perjalanan dari Kota Kecamatan Serawai menuju Desa Tontang, terdapat tiga sampai empat titik alur sungai yang hampir kering. Bahkan ada dua titik yang penumpang speedboat terpaksa harus berjalan kaki melewati pasir dan bebatuan yang sudah tampak akibat sungai mengering.

Meski kondisi arus transportasi jalur sungai terancam terputus namun kondisi stok sembako di Kecamatan Serawai masih aman.

Ketua DAD Kecamatan Serawai, Ahong mengungkapkan akibat arus mobilitas barang dari Sintang menuju Serawai tersendat, sejumlah harga kebutuhan pokok merangkak naik.

Dia mengatakan kenaikan harga kebutuhan pokok ini mulai terjadi sejak minggu kemarin. Ahong mengaku kuatir jika kondisi ini terus dibiarkan, perekonomian masyarakat di Kecamatan Serawai dan Kecamatan Ambalau akan lumpuh. Apalagi jika kemarau panjang terus terjadi dan air sungai semakin surut. Akibatnya pasokan sembako dari Sintang ke Kecamatan Serawai-Ambalau bisa terhenti karena jalan darat juga tidak bisa dilalui.

Ahong berharap Pemkab Sintang tidak tinggal diam melihat kondisi kenaikan harga sembako di Kecamatan Serawai dan Kecamatan Ambalau. Sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti telur, minyak goreng, tepung dan gula sudah naik.  “Saya berharap Pemkab Sintang mengambil langkah-langkah antisipasi untuk membantu masyarakat di dua kecamatan ini agar tidak terjadi gejolak sosial akibat melonjaknya harga kebutuhan sembako,” jelasnya.

Dia mengatakan di Serawai akibat musim kemarau ini, kelangkaan BBM sudah mulai terjadi. Harga BBM sudah naik menjadi Rp12 ribu perliter. Dikatakannya, kenaikan BBM ini disebabkan sulitnya angkutan dari Sintang menuju Serawai. “Kapal-kapal motor besar sudah tidak bisa lewat sehingga bahan kebutuhan pokok hanya bisa diangkut oleh kapal-kapal kecil. Sementara jalur darat juga tidak bisa dilalui karena beberapa jembatan dari Tebidah ke Serawai rusak parah,” ungkapnya.

Pewarta: Faiz

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014