Pontianak (Antara Kalbar) - Laju inflasi sepanjang bulan Juli 2014 di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat sebesar 1,49 persen atau mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya 0,90 persen, kata Kepala Badan Pusat Statistik Kalbar Badar.

"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada tujuh kelompok pengeluaran," kata Badar saat menyampaikan Berita Resmi Statistik di Pontianak, Senin.

Adapun kelompok yang mengalami kenaikan indeks, yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,09 persen; makanan jadi, minuman, rokok, tembakau 0,75 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,82 persen; sandang 0,48 persen; kesehatan 0,35 persen; pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,19 persen, dan tertinggi kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 4,68 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juli 2014 antara lain, angkutan udara, ikan kembung, sewa rumah, telur ayam ras, roti manis, teri, sate, nasi dengan lauk, mie kering instan, dan tomat sayur.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga, bawang putih, pepaya, daun singkong, bawang merah, daging ayam ras, pisang, kangkung, sawi hijau, dan jeruk, kata Badar.

"Tingkat inflasi tahun kalender Juli 2014 sebesar 5,25 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun, Juli 2014 terhadap Juli 2013 sebesar 7,02 persen," kata Badar.

Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2013 dan 2012, masing-masing sebesar 5,17 persen, dan 7,53 persen. Kemudian tingkat inflasi tahun ke tahun, untuk Juli 2013 terhadap Juli 2012, dan Juli 2011, masing-masing sebesar 9,00 persen, dan 7,69 persen.

Sepanjang Juli 2014, dari 82 kota di Indonesia yang disurvei, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi Kota Bengkulu sebesar 2,92 persen, dan terendah Kota Maumere sebesar 0,13 persen, kata Badar.

Badar menambahkan untuk di wilayah Pulau Kalimantan yang berjumlah sembilan kota, tercatat semua kota mengalami inflasi, tertinggi di Kota Tarakan sebesar 2,51 persen; disusul Pontianak 1,49 persen; Singkawang 1,20 persen; Banjarmasing 0,69 persen; Samarinda 0,66 persen; Balikpapan 0,62 persen; Sampit 0,51 persen; Tanjung 0,40 persen; dan Palangkaraya sebesar 0,22 persen.*

(A057/B008)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014