Pontianak (Antara Kalbar) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat melarang umat Muslim kabupaten itu dan Kalbar umumnya untuk bergabung dengan ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria).
"Kami mengimbau kepada umat Muslim yang ada di Landak khususnya agar tidak terprovokasi dengan ajakan-ajakan yang mengarah ke ISIS," kata Ketua MUI Landak Abdul Syukur saat dihubungi di Ngabang, Jumat.
Ia menjelaskan paham ISIS sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, Pancasila dan bertentangan dengan kerukunan umat beragama.
"ISIS memang tidak sesuai dengan budaya kita di Indonesia. Oleh karena itu kami mengharapkan umat Islam di Landak khususnya untuk tidak terprovokasi terhadap ajakan untuk bergabung ke ISIS," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kalbar KH Hasyim Dahlan juga menyatakan menolak dan mengharamkan paham ISIS berkembang di Kalbar dan Indonesia umumnya karena tidak sesuai dengan Pancasila.
Menurut dia, tidak ada alasan bagi semua pihak untuk menerima paham ISIS berkembang di Indonesia, karena paham ISIS jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila.
"Indonesia wilayah empuk bagi sekte-sekte baru yang akan menghancurkan Indonesia, sehingga perlu ketegasan dari pemerintah dalam hal ini, agar tidak bisa masuk," ungkap Hasyim.
Menurut dia sasaran empuk tersebut karena luasnya wilayah Indonesia menjadikan empuk masuknya paham-paham keagamaan, sehingga perlu ditangkal secara bersama-sama.
Kepolisian Daerah Kalbar dalam menangkal dan mencegah masuknya paham ISIS, Jumat sore (8/8) telah melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh agama, adat, kaum cendikiawan, pemuda, dan majelis kerajaan nusantara, hasilnya semua elemen masyarakat Kalbar itu menolak paham ISIS. ***3***
Biqwanto
(U.A057/B/B012/B012) 08-08-2014 17:25:22
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Kami mengimbau kepada umat Muslim yang ada di Landak khususnya agar tidak terprovokasi dengan ajakan-ajakan yang mengarah ke ISIS," kata Ketua MUI Landak Abdul Syukur saat dihubungi di Ngabang, Jumat.
Ia menjelaskan paham ISIS sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, Pancasila dan bertentangan dengan kerukunan umat beragama.
"ISIS memang tidak sesuai dengan budaya kita di Indonesia. Oleh karena itu kami mengharapkan umat Islam di Landak khususnya untuk tidak terprovokasi terhadap ajakan untuk bergabung ke ISIS," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kalbar KH Hasyim Dahlan juga menyatakan menolak dan mengharamkan paham ISIS berkembang di Kalbar dan Indonesia umumnya karena tidak sesuai dengan Pancasila.
Menurut dia, tidak ada alasan bagi semua pihak untuk menerima paham ISIS berkembang di Indonesia, karena paham ISIS jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila.
"Indonesia wilayah empuk bagi sekte-sekte baru yang akan menghancurkan Indonesia, sehingga perlu ketegasan dari pemerintah dalam hal ini, agar tidak bisa masuk," ungkap Hasyim.
Menurut dia sasaran empuk tersebut karena luasnya wilayah Indonesia menjadikan empuk masuknya paham-paham keagamaan, sehingga perlu ditangkal secara bersama-sama.
Kepolisian Daerah Kalbar dalam menangkal dan mencegah masuknya paham ISIS, Jumat sore (8/8) telah melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh agama, adat, kaum cendikiawan, pemuda, dan majelis kerajaan nusantara, hasilnya semua elemen masyarakat Kalbar itu menolak paham ISIS. ***3***
Biqwanto
(U.A057/B/B012/B012) 08-08-2014 17:25:22
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014