Jakarta (Antara Kalbar) – Partai Golkar perlu turun mesin atau overhaul secepatnya pasca Pilpres 2014. Over haul itu bisa dilakukan dengan cara Musyawarah Nasional (Munas).
"Kalau saya waktu tidak begitu penting, artinya 2015 atau 2014 tetapi bagi saya yang penting Partai Golkar itu harus melakukan banyak perubahan. Bahkan saya membahasakan Partai Golkar itu harus melakukan overhaul turun mesin besar," kata Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Thohari di Gedung DPR RI di Jakarta, Jumat.
Ia menyebutkan, overhaul itu adalah dalam rangka regenerasi, kaderisasi dan merubah cara pandang Partai Golkar terhadap realitas politik.
"Selama ini kan cara pandang Partai Golkar terhadap realitas politik itu selalu konteksnya cuma berada di dalam atau di luar pemerintahan, enggak pernah berubah-ubah. Diskusi-diskusi, perdebatan-perdebatan di Golkar itu dari awal reformasi cuma ikut pemerintah atau di luar pemerintah. Overhaul-nya harus diubah," kata Wakil Ketua MPR RI itu.
Terkait dengan pelaksanaan Munas, Hajriyanto menyebutkan, sebenarnya ada pertarungan dua kekuatan politik di Golkar yang keduanya berpedoman ada keputusan Munas dan AD/ART partai. Untuk keputusan Munas Golkar di Pekanbaru, pelaksanaan Munas dilakukan tahun 2015, sedangkan dalam AD/ART masa kepengurusan adalah 5 tahun.
"Makanya saya katakan ini kuat-kuatan saja antara dua kubu, itu legal formalnya. Tetapi sebetulnya kuat-kuatnya itu juga kuat-kuatan secara politik yaitu antara pihak yang ingin beroposisi, berada di luar pemerintahan, dan kelompok yang ingin berkoalisi di dalam pemerintahan. Semua inilah yang akan mempengaruhi dan menentukan sikap politik dari DPD-DPD," kata Hajriyanto.
Mengenai sejumlah tokoh yang sudah bersedia menjadi calon ketua umum Golkar, seperti Agung Laksono, ia mengatakan, untuk Golkar ke depan sebaiknya dipimpin kaum muda.
"Lebih bagus lagi kalau dari kalangan muda banyak juga yang tampil dan menyatakan kesediannya menjadi ketua umum. Itu kan berarti tanda-tandanya kehidupan Golkar masih ada," kata Hajriyanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Kalau saya waktu tidak begitu penting, artinya 2015 atau 2014 tetapi bagi saya yang penting Partai Golkar itu harus melakukan banyak perubahan. Bahkan saya membahasakan Partai Golkar itu harus melakukan overhaul turun mesin besar," kata Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Thohari di Gedung DPR RI di Jakarta, Jumat.
Ia menyebutkan, overhaul itu adalah dalam rangka regenerasi, kaderisasi dan merubah cara pandang Partai Golkar terhadap realitas politik.
"Selama ini kan cara pandang Partai Golkar terhadap realitas politik itu selalu konteksnya cuma berada di dalam atau di luar pemerintahan, enggak pernah berubah-ubah. Diskusi-diskusi, perdebatan-perdebatan di Golkar itu dari awal reformasi cuma ikut pemerintah atau di luar pemerintah. Overhaul-nya harus diubah," kata Wakil Ketua MPR RI itu.
Terkait dengan pelaksanaan Munas, Hajriyanto menyebutkan, sebenarnya ada pertarungan dua kekuatan politik di Golkar yang keduanya berpedoman ada keputusan Munas dan AD/ART partai. Untuk keputusan Munas Golkar di Pekanbaru, pelaksanaan Munas dilakukan tahun 2015, sedangkan dalam AD/ART masa kepengurusan adalah 5 tahun.
"Makanya saya katakan ini kuat-kuatan saja antara dua kubu, itu legal formalnya. Tetapi sebetulnya kuat-kuatnya itu juga kuat-kuatan secara politik yaitu antara pihak yang ingin beroposisi, berada di luar pemerintahan, dan kelompok yang ingin berkoalisi di dalam pemerintahan. Semua inilah yang akan mempengaruhi dan menentukan sikap politik dari DPD-DPD," kata Hajriyanto.
Mengenai sejumlah tokoh yang sudah bersedia menjadi calon ketua umum Golkar, seperti Agung Laksono, ia mengatakan, untuk Golkar ke depan sebaiknya dipimpin kaum muda.
"Lebih bagus lagi kalau dari kalangan muda banyak juga yang tampil dan menyatakan kesediannya menjadi ketua umum. Itu kan berarti tanda-tandanya kehidupan Golkar masih ada," kata Hajriyanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014