Jakarta (Antara Kalbar) - Para pimpinan dan tokoh lintas agama mendorong dilakukan rekonsiliasi nasional untuk merajut kembali kebersamaan dan keutuhan bangsa yang sempat terpecah akibat pemilihan presiden Juli lalu.

"Kami sudah berinisiatif dalam waktu dekat ini akan membuat rekonsiliasi nasional dalam konteks merajut kebersamaan," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di Jakarta, Kamis.

Para pimpinan dan tokoh lintas agama menggelar konferensi pers dalam rangka mengawal keputusan Mahkamah Konstitusi tentang pemilihan presiden dan wakil presiden 2014.

Tokoh lintas agama yang hadir yaitu Ketua Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) Rusli Tan, Uung Sendana dari Matakin, Ketua Umum Pengurus Besar Alwasliyah Uswar Yusuf.

Ketua Persekutuan Gereja-gereja di seluruh Indonesia (PGI) Andreas Yewangoe, Ketua Parisada Hindu Dharma Nyoman Udayana dan Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mukti.

Rekonsiliasi ini menurut Din Syamsuddin bukan dalam artian politik, tapi berupa rekonsiliasi sosial.

Tidak dipungkiri, kata Din pada pelaksaan pilpres hingga saat ini kisruh di Mahkamah Konstitusi (MK) telah memecah-belah masyarakat Indonesia.

"Maka inilah saatnya setelah adanya putusan MK kita kembali bersaudara merajut silaturrahmi kebangsaan," ujar Din.

Para tokoh lintas agama akan lanjutkan langkah-langkah sebagai lembaga keagamaan untuk mendukung dan mendorong adanya rekonsiliasi nasional.

"Kami akan melakukan komunikasi kebangsaan untuk menyatukan yang terpecah  dan kita berharap ke depan tampil negarawan-negarawan sejati. Kami berkeyakinan yang tampil pada pilpres kemarin adalah negarawan sejati yang menegakkan konstitusi," tutur Din Syamsuddin.

Pewarta: Desi Purnamawati

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014