Sekadau (Antara Kalbar) - Beroperasinya pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) yang memanfaatkan sumberdaya air terjun Sirin Punti di Sangke, Desa Meragun, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, telah memberikan manfaat besar bagi warga tiga kampung..

PLTMH itu sendiri sudah mulai beroperasi sejak tahun 2012.

"Saat ini setidaknya ada lebih dari seratus rumah yang telah dialiri listrik dari PLTMH Sirin Punti. Tak hanya di Sangke, PLTMH turut menerangi rumah warga di RT Nyauk dan Dusun Kelampuk. Persisnya saya kurang hafal, yang jelas lebih dari seratus rumah asal tiga kampung sudah dialiri mulai dari RT Sangke, RT Nyauk dan Dusun Kelampuk,” terang Ketua RT 10 Sangke, Desa Meragun, Petrus Kabili.

Dia melanjutkan, PLTMH Sirin Punti beroperasi mulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB atau lebih kurang 11 jam. Untuk mengoperasikan PLTMH, telah dibentuk struktur kepengurusan. Lima orang operator ditunjuk untuk mengoperasikan mesin pembangkit secara bergiliran. Operatornya ada lima orang. Mereka bergantian bertugas membuka bendungan dan menyalakan mesin.

"Pengurus PLTMH memberlakukan sistem iuran bulanan bagi rumah-rumah yang dialiri listrik. Untuk setiap satu buah bola lampu kapasitas 15 watt, per bulannya dikenakan tarif Rp. 10.000 per bola lampu. Iuran yang masuk ke kas PLTMH berkisar Rp.5.000.000 per bulannya," terangnya.

Dia mengatakan, hasil iuran itu dipergunakan untuk gaji pengurus dan operator serta perawatan. Tak bisa dipungkiri, dengan dibangunnya PLTMH Sirin Punti telah mengubah hidup masyarakat di kawasan tersebut. Jika sebelumnya masyarakat hanya bisa mengakses informasi melalui siaran radio, kini di tiap-tiap rumah warga sudah terpasang pesawat televisi.

“Perkembangan Pilpres pun masyarakat disini tahu. Kami sangat bersyukur di sini dibangun PLTMH. Kalau menunggu listrik dari PLN, entah sampai kapan,” pungkasnya.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014