Pontianak (Antara Kalbar) - Siswa SMA di Pontianak perlu mendapat pembelajaran ekstra agar semakin memahami dan mencintai tentang lingkungan dan satwa langka.

"Karena saat workshop dengan sejumlah siswa di beberapa SMA di Kota Pontianak, ada yang tidak tahu orangutan," kata Koordinator Wilayah Kalimantan Barat Mongabay Indonesia, Andi Fachrizal di Pontianak, Jumat.

Mongabay Indonesia, sebuah situs berita lingkungan, bekerja sama dengan Green Radio menggelar workshop lingkungan di sejumlah sekolah di Kota Pontianak, 27-29 Agustus 2014.

Sekolah yang menjadi target program adalah SMA Negeri 2 Pontianak, SMA Negeri 3 Pontianak, dan SMA Negeri 7 Pontianak.

Ia kemudian melakukan pendekatan menggunakan berbagai foto tentang lingkungan dan kehidupan di alam liar.

"Mereka langsung paham. Dan sepertinya bisa lebih mengerti jika disampaikan dengan gambar," ujar wartawan senior di Kalbar itu.

Andi Fachrizal menyarankan agar pihak sekolah mengambil kebijakan pola pengajaran yang lebih dominan ke visual.

Ia melanjutkan, workshop ke sekolah ini tak lebih dari sebuah upaya merintis jalan setapak menuju perbaikan tata kelola hutan dan lahan di Kalbar mengingat banyak persoalan yang terjadi di balik pengelolaan sumberdaya alam.

Menurut Fachrizal, persoalan itu kemudian berdampak luas bagi keberlangsungan hidup manusia.

Mulai dari konflik perebutan lahan, degradasi lahan gambut dan daerah aliran sungai yang menyebabkan bencana banjir, ketidakjelasan status lahan, hilangnya fungsi kawasan, dan yang terbesar adalah hilangnya keanekaragaman hayati Indonesia.

Ia memberikan gambaran umum tentang fungsi hutan dan lahan gambut. Mengenalkan satwa-satwa dilindungi, kemudian menghubungkannya antara deforestasi dan perubahan iklim, serta faktor-faktor yang melatarbelakanginya.

Ia berharap, peserta yang sudah masuk kategori remaja ini, dapat membuka mata bahwa persoalan lingkungan sangat vital bagi kehidupan manusia. "Dengan demikian, lingkungan perlu dijaga agar tetap lestari. Caranya bisa melalui pendekatan jurnalisme. Kita juga ajak siswa menanam pohon buah lokal di sekolah," kata dia.

***3***

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014