Pontianak (Antara Kalbar) - Kementerian Koperasi dan UKM membuka kesempatan kepada masyarakat untuk mengusulkan jenis pelatihan sumber daya manusia (SDM) yang sedang tren dan dibutuhkan oleh pasar saat ini.
"Silakan berkirim surat kepada Dinas Koperasi dan UKM di daerahnya masing-masing, kira-kira jenis pelatihan apa yang paling dibutuhkan dan diinginkan masyarakat," kata Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso Budi Susetyo di Pontianak, Kamis.
Pihaknya sendiri saat ini sedang dalam tahap memperbanyak program pelatihan SDM koperasi dan UMKM sebagai salah satu upaya mengantisipasi penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Oleh karena itu, agar pelatihan bisa efektif dan aplikatif pihaknya membuka masukan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk memberikan usul jenis pelatihan.
"Apa kira-kira pelatihan yang paling dibutuhkan, itu yang akan kita gelar," katanya.
Ia mencontohkan pelatihan bisa berupa pelatihan pengemasan produk, kewirausahaan, perkoperasian, teknisi komputer dan HP, bahkan pelatihan kerajinan batu cincin.
Pihaknya akan memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan yang paling dibutuhkan masyarakat itu berupa sarana, prasarana, hingga seluruh fasilitas pendukung lain.
"Ini kita lakukan untuk mendorong terciptanya lebih banyak wirausaha di Indonesia," katanya.
Sampai saat ini pihaknya mencatat jumlah wirausaha di Tanah Air telah mencapai 1,6 persen dari target dua persen akhir tahun ini.
Sebagaimana teori sosiolog David Mc Clelland yang menyebutkan suatu bangsa akan maju dan sejahtera bila minimal 2 persen jumlah penduduknya adalah wirausaha.
Untuk Indonesia jumlah ideal wirausaha 2 persen dari penduduk berarti dibutuhkan 4,6 juta wirausaha dari 231,83 juta jiwa untuk membangun perekonomian negara.
Sejumlah negara maju telah membuktikan teori itu, misalnya saja AS maju berkat jumlah wirausaha yang mencapai 11,5-12 persen, Singapura 7 persen, Tiongkok dan Jepang sebesar 10 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Silakan berkirim surat kepada Dinas Koperasi dan UKM di daerahnya masing-masing, kira-kira jenis pelatihan apa yang paling dibutuhkan dan diinginkan masyarakat," kata Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso Budi Susetyo di Pontianak, Kamis.
Pihaknya sendiri saat ini sedang dalam tahap memperbanyak program pelatihan SDM koperasi dan UMKM sebagai salah satu upaya mengantisipasi penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Oleh karena itu, agar pelatihan bisa efektif dan aplikatif pihaknya membuka masukan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk memberikan usul jenis pelatihan.
"Apa kira-kira pelatihan yang paling dibutuhkan, itu yang akan kita gelar," katanya.
Ia mencontohkan pelatihan bisa berupa pelatihan pengemasan produk, kewirausahaan, perkoperasian, teknisi komputer dan HP, bahkan pelatihan kerajinan batu cincin.
Pihaknya akan memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan yang paling dibutuhkan masyarakat itu berupa sarana, prasarana, hingga seluruh fasilitas pendukung lain.
"Ini kita lakukan untuk mendorong terciptanya lebih banyak wirausaha di Indonesia," katanya.
Sampai saat ini pihaknya mencatat jumlah wirausaha di Tanah Air telah mencapai 1,6 persen dari target dua persen akhir tahun ini.
Sebagaimana teori sosiolog David Mc Clelland yang menyebutkan suatu bangsa akan maju dan sejahtera bila minimal 2 persen jumlah penduduknya adalah wirausaha.
Untuk Indonesia jumlah ideal wirausaha 2 persen dari penduduk berarti dibutuhkan 4,6 juta wirausaha dari 231,83 juta jiwa untuk membangun perekonomian negara.
Sejumlah negara maju telah membuktikan teori itu, misalnya saja AS maju berkat jumlah wirausaha yang mencapai 11,5-12 persen, Singapura 7 persen, Tiongkok dan Jepang sebesar 10 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014