Ngabang (Antara Kalbar) -  Masyarakat meminta Perusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII Ngabang membangun jalan yang selama ini kondisinya rusak, berdebu mengganggu pengendara dan perumahan penduduk.

"Jalan penghubung PTPN  ke tiga dusun meliputi Karuh, Seluang Danau, Semosok kondisnya berdebu karena aspal sudah rusak. Setiap hari menjadi jalan utama masyarakat baik mengantar anak-anak sekolah dan lainnya," ungkap Kepala Desa Amboyo Inti Aristo Jojon di Ngabang, Selasa.

Pihaknya dari pemerintahan desa atas aspirasi masyarakat sudah mengajukan kepada perusahaan plat merah itu. Tapi digusur saat musim hujan sehingga semakin kondisi becek seperti sawah. Harusnya digusur saat musim kemarau sehingga hasilnya optimal.

"Saat replanting atau penanaman sawit, mestinya jangan terlalu dekat dengan jalan utama. Tapi sekarang ini di kebun inti (milik perusahaan) jarak hanya satu sampai dua meter dari jalan utama,"ujar Jojon.

Kondisi jalan yang rusak berdebu. Membuat rumah penduduk di sepanjang jalan terganggu. Selain itu, batu-batu di jalan ketika terlintas ban kendaraan ada yang terpelanting yang rawan terkena anak-anak.

"Kami pernah mengajukan pembangunan jalan dengan pemerintah kabupaten Landak. Hanya terbentur status jalan perusahaan, sehingga tidak bisa. Kami juga sudah minta kepada PTPN agar dilepaskan status jalan agar pemerintah bisa bangun," ungkap Jojon.

Pihaknya juga sudah sering mempertanyakan dengan PTPN mengenai jalan itu, alasannya kondisi keuangan perusahaan masih minim. Sementara kondisi di lapangan jalan perlu diperbaiki.

"Jarak jalan, kalau dari jalan negara di Pal 6,  menuju ke Emplasman sekitar 6 km. Banyak masyarakat sejumla dusun tiap hari menggunakan jalan itu," kata Jojon.

Ia menambahkan, PTPN XIII berada di desa Amboyo Inti Kecamatan Ngabang. Selama ini perusahaan milik pemerintah itu sudah beroperasi lama. Selain jalan utama yang dilintasi kendaraan perusahaan membawa buah sawit. Jalan juga menjadi arus transporasi ekonomi masyarakat.

"Jadi, selaku perusahaan diharapkan juga memperhatikan perbaikan jalan yang sudah menjadi tanggungjawab. Jangan dibiarkan rusak dan berdebu," tukas Jojon.

Pewarta: Kundori

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014