Sanggau (Antara Kalbar)- Bupati Sanggau Paolus Hadi tegaskan komitmen dalam menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) salah satunya melalui program Kecamatan Sayang Ibu (KSI).
    Menurut Hadi, Pemkab Sanggau saat ini mempunyai tujuh "brand image" yang diantaranya yakni Sanggau Tertib dan Sanggau Sehat.
    Ia melanjutkan, program penurunan AKI dan AKB ini masuk dalam program pembangunan pemerintah daerah sehingga harus mendapatkan perhatian berbagai kalangan.
    "Saya yakin AKI dan AKB dapat ditekan, jika para petugas medis rajin melakukan pemeriksaan, pengawasan, pembinaan dan mengkontrol ibu-ibu hamil yang ada di wilayah kerjanya masing-masing," kata dia.
    Kecamatan Kapuas ditetapkan sebagai wilayah yang dijadikan peserta lomba Kecamatan Sayang Ibu (KSI) tahun 2014 ini. Tujuannya agar menjadi sebuah terobosan supaya gerakan KSI berhasil di Kabupaten Sanggau.
    Penilaian KSI dilakukan oleh tim dari Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak, Masyarakat dan Keluarga Berencana (BP2AMKB) Provinsi Kalimantan Barat, berlangsung di Aula Kantor Camat Kapuas, Rabu (17/9).
    Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Sanggau, dr Jones Siagian M Qih, Camat Kapuas F Meron S Sos, M Si, Ketua TP PKK Sanggau, Ny Arita Apolina Hadi S Pd, M Si.
    Ia juga mengingatkan agar para bidan  selalu berada di tempat tugas. "Jangan sampai karena bidan tidak berada di tempat, lantas Sanggau kalah dalam lomba KSI ini," kata dia.
    Hadi juga berharap Kabupaten Sanggau dapat menjadi yang terbaik mengingat tahun lalu menduduki peringkat ke-3 di Provinsi Kalbar.
    "Kalau bisa, dan harus diusahakan dengan maksimal, Sanggau bisa menjadi yang terbaik pertama tahun ini," katanya.
    Sementara Ketua Tim Pelaksana Penilaian KSI Kabupaten Sanggau, Dra Hj Jamilah MM mengungkapkan, AKI dan AKB di Kecamatan Kapuas relatif tinggi jika dibandingkan dengan kecamatan lain di Kabupaten Sanggau. Hal itu berdasarkan, data dari Dinas Kesehatan, yang mana pada tahun 2013 angka AKI ada 16 kasus, dan angka AKB sebanyak 69 kasus.
    Namun setelah adanya pembinaan KSI sampai bulan Agustus 2014 terjadi penurunan AKI menjadi 10 kasus dan AKI 41 kasus. Khusus untuk di Kecamatan Kapuas, pada tahun 2013 AKI sebanyak 2 kasus, dan AKB 12 kasus. Dalam tahun 2014, hingga bulan Juli, AKI sebanyak 3 kasus, dan AKB 8 kasus.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014