Sekadau (Antara Kalbar)  - Di Desa Landau Kodah, Kecamatan Sekadau Hilir, terdapat peninggalan budaya berupa tengkorak manusia yang berjumlah sebanyak 14 buah. Tengkorak tersebut menurut cerita, merupakan bekas kebudayaan Ngayau pada jaman nenek moyang masyarakat Dayak.

Masyarakat setempat menamakan tengkorak tersebut Palak Kaba’ dan disimpan di sebuah bangunan berukuran 3 x 2 meter berdinding papan seadanya. Untuk mencapai lokasi ini, dibutuhkan waktu lebih kurang 30 menit perjalanan menggunakan motor klotok dari pasar sekadau dan dilanjutkan lagi dengan kendaraan bermotor, sekitar 9 kilometer dari Desa Seberang Kapuas.

"Hingga saat ini usia Palak Kaba’ belum dapat diidentifikasi. Waktu saya kecil, ini sudah ada. Kalau ditanya berapa usianya, kami juga tidak tahu,” menurut salah seorang juru rawat Palak Kaba’, Anong (64) di lokasi penyimpanan Palak Kaba’.

Dia melanjutkan, karena termakan usia, sebagian dari tengkorak-tengkorak itu mulai mengalami kerusakan. Ada beberapa buah tengkorak yang mulai retak dan ada sebagian lainnya masih utuh. Namun ada beberapa buah tengkorak yang masih terlihat bekas sabetan benda tajam sisa-sisa peperangan.

Selain mengandung nilai historis, Palak Kaba’ juga diliputi misteri, karena itu setiap pengunjung yang datang untuk sekedar melihat-lihat perlu melakukan ritual, ataupun mengambil dokumentasi Palak Kaba’ harus melakukan ritual terlebih dahulu. Ritual dimaksud berupa persembahan sesajen.

"Untuk melaksanakan ritual, diperlukan satu ekor ayam, telur, rokok nipah, beras, daun sirih, nasi dan besi. Ritual diperlukan untuk memberitahu penunggu Palak Kaba’ untuk meinta ijin melaksanakan kegiatan di lokasi tersebut. Beberapa waktu lalu pernah ada pengunjung yang mengambil foto Palak Kaba’ tanpa permisi. Setelah foto tersebut dicetak, ternyata gambar yang diambil tidak muncul, dan kejadian ini pun tidak hanya sekali," kisahnya.

Menurut dia, hal serupa sebelumnya juga pernah dialami turis dari luar negeri yang mengunjungi Palak Kaba’ pada tahun 1973. Turis tersebut sempat mengambil foto dengan maksud sebagai bahan dokumentasi, namun foto tersebut raib saat dicetak.

Penduduk di sini juga pernah mengalami hal serupa. Waktu difoto gambarnya kelihatan, tapi begitu dicetak gambarnya tidak muncul. Makanya harus melakukan ritual terlebih dahulu. Kalau sudah ritual dan minta ijin, barulah fotonya bisa dicetak.

"Kisah mistis tak hanya sampai di situ. Karena mengandung nilai budaya yang tinggi, Palak Kaba’ pernah dicuri oleh oknum tak bertanggung jawab. Saat itu, tiga buah tengkorak raib, dan penduduk setempat sempat dibuat khawatir dengan hilangnya ketiga tengkorak tersebut. Beruntung, tak lama berselang tengkorak yang hilang berhasil ditemukan," katanya.

“Waktu itu pencurinya ketemu di Pontianak, mungkin mau dibawa ke luar Negeri. Tapi yang berhasil ditemukan di tangan pelaku hanya dua buah. Yang satunya datang dengan sendirinya. Meski diliputi misteri, namun kunjungan ke Palak Kaba’ relatif lancar. Mayoritas pengunjung yang datang memiliki keperluan untuk berhajat seperti meminta kesembuhan dari penyakit, mengalami mimpi buruk, meminta dijauhkan dari malapetaka, meminta rejeki, maupun warga yang hendak melaksanakan hajatan," paparnya.

Anong menceritakan jika dalam sebulan selalu ada yang datang, keperluannya pun beragam. Yang datang tidak hanya dari kampung di sekitar sini, dari luar kota pun sering datang. Bahkan dulu pernah ada kunjungan dari luar negeri.

Walaupun Palak Kaba’ memiliki budaya yang tinggi serta punya daya tarik bagi wisatawan, namun kondisi sarana prasarana di tempat ini masih jauh dari kata representatif. Akses jalan menuju penyimpanan Palak Kaba’ masih berupa jalan tikus yang hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki.

"Pondok penyimpanan pun hanya berupa bangunan dengan luas total lebih kurang 24 meter persegi dengan material papan yang usianya sudah uzur, dan jelas saya turut khawatir melihat kondisi tersebut. Ini dulu kan sudah pernah dicuri, dengan kondisi bangunan seperti ini, tidak sulit bagi orang yang punya niat tidak baik. Kami berharap mudah-mudahan kedepan ada bantuan untuk merenovasi bangunan penyimpanan Palak Kaba,” pungkasnya.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014