Jakarta (Antara Kalbar) - Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto mengatakan pihaknya telah menyaring 2.800 nama untuk dicalonkan sebagai menteri pada kabinet yang akan dipimpin Jokowi dengan Jusuf Kalla pada periode 2014-2019.
"Hingga saat ini sudah tersaring 200 nama, dan masih dipersiapkan untuk mengisi 34 posisi menteri di kabinet mendatang" kata Andi di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa sampai saat ini Tim Transisi masih terus berupaya mematangkan 18 nama calon menteri dari profesional, sedangkan calon menteri dari partai belum mengalami perkembangan.
Menurut dia seleksi calon menteri itu tidak menitikberatkan pada komposisi kursi bagi profesional atau pun calon yang diajukan dari partai koalisi agar mendapatkan kualitas pemimpin yang baik secara obyektif.
Dosen Ilmu Hubungan Internasional UI itu menekankan bahwa proses seleksi ini menggunakan cara aspirasi atau kepentingan publik.
"Tidak ada penilaian terhadap partai ini atau itu, bukan. Pokoknya adalah dari seberapa pahamnya calon tersebut kepada pemikiran pembangunan nasional seperti Bung Karno," kata Andi menegaskan.
Pemikiran yang dimaksudkan oleh Andi menjadi syarat mutlak bagi calon menteri yang akan mengisi kabinet pemerintahan Jokowi dengan JK pada periode 2014-2019 tersebut.
Dalam nama-nama calon tersebut Andi juga menyebutkan ada sejumlah kepala daerah yang ikut masuk ke dalam hasil seleksi tersebut, namun Andi enggan menyebutkan pihak yang dimaksud.
(SDP-90/M.M. Astro)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Hingga saat ini sudah tersaring 200 nama, dan masih dipersiapkan untuk mengisi 34 posisi menteri di kabinet mendatang" kata Andi di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa sampai saat ini Tim Transisi masih terus berupaya mematangkan 18 nama calon menteri dari profesional, sedangkan calon menteri dari partai belum mengalami perkembangan.
Menurut dia seleksi calon menteri itu tidak menitikberatkan pada komposisi kursi bagi profesional atau pun calon yang diajukan dari partai koalisi agar mendapatkan kualitas pemimpin yang baik secara obyektif.
Dosen Ilmu Hubungan Internasional UI itu menekankan bahwa proses seleksi ini menggunakan cara aspirasi atau kepentingan publik.
"Tidak ada penilaian terhadap partai ini atau itu, bukan. Pokoknya adalah dari seberapa pahamnya calon tersebut kepada pemikiran pembangunan nasional seperti Bung Karno," kata Andi menegaskan.
Pemikiran yang dimaksudkan oleh Andi menjadi syarat mutlak bagi calon menteri yang akan mengisi kabinet pemerintahan Jokowi dengan JK pada periode 2014-2019 tersebut.
Dalam nama-nama calon tersebut Andi juga menyebutkan ada sejumlah kepala daerah yang ikut masuk ke dalam hasil seleksi tersebut, namun Andi enggan menyebutkan pihak yang dimaksud.
(SDP-90/M.M. Astro)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014