Jakarta (Antara Kalbar) - Penelitian yang dilakukan oleh Kaspersky Lab dan B2B Internasional menunjukkan bahwa salah satu kekhawatiran terbesar pengguna internet saat online adalah perlindungan privasi dan identitas.

Di tempat-tempat umum seperti restoran dan kafe sering kali menyediakan fasilitas Wi-Fi hotspot untuk para pelanggan mereka. Padahal Wi-Fi hotspot yang mudah diakses oleh publik rentan terhadap ancaman cyber, terutama yang menggunakan Wi-Fi hotspot yang terbuka bagi publik.

"Biasanya kalau kita ke kafe yang ditanyakan bukan menunya dulu, tetapi kata sandi Wi-Fi," kata Jimmy Fong, Channel Sales Director of Kaspersky Lab Asia Tenggara saat peluncuran produk terbaru Kaspersky Lab pengguna rumahan, yakni Kaspersky Anti-Virus 2015 dan Kaspersky Internet Security 2015, Rabu.

Ia menimpali, "Sayangnya, skenario itu membuat mereka rentan terhadap ancaman cyber, terutama yang menggunakan Wi-Fi yang terbuka bagi publik."

"Di tangan para penjahat, Wi-Fi hotspot yang terbuka bagi publik dapat menjadi alat bagi para penjahat untuk mencegat data pengguna seperti login ID atau bahkan password," katanya lagi.

Setiap bulannya Kasapersky Security Network mencatat lebih dari 137.000 situs phishing baru yang ditujukan untuk menipu orang agar menyerahkan data sensitif pribadi dan keuangan mereka.

"Jika menggunakan Wi-Fi yang dengan mudah diakses publik, sekitar 40 persen punya resiko tinggi untuk diambil datanya," tambah Dony Koesmandarin, Business Development Manager di Indonesia.

Kekhawatiran pengguna internet saat online lainnya, yakni diketahuinya data personal, data keuangan, dan keselamatan anak-anak mereka saat browsing.(*)





Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014