Makassar (Antara Kalbar) - Kementerian Komunikasi dan Informasi
menyebutkan penggunaan internet mayoritas digunakan masyarakat untuk
menikmati konten media sosial.
"Pengguna internet di Indonesia dari data paling banyak mengunakan
media sosial," kata Kepala Biro Humas Keminfokom Ismali Cawidu saat
diskusi di Gedung Pertemuan Ilmiah Universitas Hasanuddin Makassar,
Sulawesi Selatan, Kamis.
Dalam forum literasi media dalam rangka mendukung revolusi mental
untuk mewujudkan masyarakat berintegritas, Ismail mengatakan rata-rata
hampir setiap hari penggunaan internet didominasi penggunaan medsos
selebihnya konten lain.
Menurut dia, diperlukan literasi untuk memahami karakteristik media
sosial sebab media sosial hadir di tengah-tengah ruang publik yang
menjadi sumber daya terbatas.
"Perlu diketahui bahwa media sosial tidak ada yang gratis, dan
memiliki ciri ethenity yang hukumnya berlaku sama di kehidupan maya
bahkan bisa menjadi jebakan. Hindari perbincangan politik dan SARA di
medsos," ucapnya.
Selain itu medsos juga punya penyimpanan secara permanen di pemilik
perusahaan medsos, meski sudah dihapus di dalam ponsel maupun akun
medsos namun gambar tersebut masih tersimpan.
"Jangan salah medsos seperti facebook, twitter, whats up, instagram
menyimpan seluruh percakapan dan gambar apapun itu. Salah satu pengguna
medsos terbanyak adalah facebook saat ini," ujarnya.
Bahkan jumlah pengguna internet melalui ponsel pintar berbasis
android di Indonesia kini sudah mencapai 124 juta pengguna. Sementara
untuk keuntungan yang masuk ke kas negara mencapai Rp14 triliun dari
beberapa provider selular.
"Kita sudah melakukan himbauan agar masyarakat tidak terlalu
mengunakan internet dengan medsos tapi kepada konten lain yang sifatnya
edukasi, tetapi arusnya begitu kuat, ini sudah menjadi kebiasaan
masyarakat kita, bisa dimana saja membuka medsos," bebernya.
Sementara akademisi dari Unhas, Muliadi, menyatakan medsos saat ini
masuk tanpa lagi melalui penyaringan atau sensor, semua masuk bahkan
pornografi pun dianggap sebagai hal biasa dan lumrah pada jejaring
medsos apa saja.
Berdasarkan data KPI pada 2012 jumlah pengaduan masyarakat tentang
siaran yang tidak mendidik mencapai angka 43.407 ribu dan terus
bertambah setiap tahunnya.
Saat ini masyarakat tidak lagi dipusingkan dengan informasi bahkan
sangat puas dengan informasi yang masuk baik melalui media televisi,
radio, koran maupun secara online asalkan punya jaringan internet dengan
didukung paket data di ponsel.
"Mengapa harus ada literasi media, karena untuk menghindari dampak
negatif. Sebab cara pandang media berbeda-beda begitupun masyarakat. Ini
yang perlu disikapi semua pihak terutama Infokom sebagai pengontrol
informasi," katanya
Selain itu saat ini masyarakat lebih percaya media dari pada fakta
sebenarnya termasuk berkurangnya rasa mengkritisi berita apakah itu
benar atau salah, karena mereka sudah lelah dengan informasi
dimana-mana, belum lagi media online menyiarkan berita tanpa akurasi dan
hanya mengandalkan kecepatan.
Ketua KPID Sulsel Aliem Febri Sonny juga sebagai pemateri
menambahkan pihaknya terus mendorong agar perusahaan media bisa
menyajikan siaran edukasi. Kendati masih banyak program yang dinilai
melanggar pihaknya berusaha untuk terus melakukan pemantauan.
Diskusi tersebut dibuka Direktur Kemitraan dan Komunikasi Keminfo,
Dedet Surya Nandika, didampingi Dekan Fisip Unhas Prof Andi Alimuddin
Unde dan moderator dipandu Iqbal Sultan serta dihadiri sejumlah media
dan mahasiswa.
Pengguna Internet Terbanyak Menggunakan Medsos
Jumat, 29 April 2016 8:36 WIB