Jakarta (Antara Kalbar) - Direktur Utama Rumah Kopi Nusantara Abdul Rachim mengatakan peluang pasar kopi Indonesia saat ini sangat luas baik untuk pasar domestik maupun internasional.

"Dari pengalaman kita untuk kopi Indonesia selalu 'sold out', selesai panen di gudang kosong karena kopi sangat dibutuhkan oleh pasar dalam dan luar negeri," katanya ketika ditemui di Pameran Perdagangan Kemayoran, Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan ketersedian kopi di kalangan petani selalu habis karena selesai panen pembeli dalam dan luar negeri memborong habis karena kebutuhan kopi yang sangat tinggi sedangkan produksi kopi di Indonesia hanya 300 ribu ton per tahun.

"Kondisi sekarang, hampir di semua daerah penghasil kopi tidak ada stok kopi yang tersedia karena sudah diserap untuk kebutuhan ekspor yang berjumlah sekitar 80-90 persen," katanya.

Ia mengatakan Indonesia sebagai negara penghasil kopi justru sekarang mengimpor kopi dengan kualitas yang lebih rendah.

"Kopi Indonesia adalah kopi terbaik dan unik di banding Vietnam, Kolombia, Brazil karena kopi kita memiliki berbagai macam kopi seperti Gayo, Toraja, Java Preanger, Malabar, Bali, Baliem, Flores, Solok, Mandailing, Java Ijen, Kalosi," katanya.

Ia mengatakan bahwa Rumah Kopi Nusantara sebagai wadah petani kopi yang memiliki tugas untuk memberikan pengetahuan dan mengenalkan kepada masyarakat mulai dari hulu hingga hilir karena kopi Indonesia sangat terkenal.

"Masyarakat kan tahunya kopi bungkusan, di sini kita akan memberikan edukasi bahwa kopi Indonesia punya pasar besar di tingkat nasional dan internasional dan kopinya memiliki citarasa beragam," katanya.

Pewarta: M Agung Rajasa

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014