Sintang (Antara Kalbar) - PLN berencana membangun transmisi listrik di Sintang untuk mendukung beroperasinya Bandara Tebelian, kata Manajer PLN Rayon Sintang, Yudi Yanto.

Dia mengatakan rencana pembangunan transmisi listrik ini sedang dirapatkan dengan Pemkab Sintang.

Dikatakan dia, dengan adanya transmisi listrik, maka semua pembangkit listrik dari Pontianak, Sambas dan pembelian dari Malaysia akan masuk ke sistem transmisi tersebut. “Sistem transmisi inilah yang membaginya,” kata dia.

Ia mengatakan jika transmisi sudah dibangun maka listrik di Sintang tidak tergantung pada satu pembangkit listrik saja. Sehingga jika salah satu pembangkit listrik mengalami gangguan maka bisa mengambil daya dari pembangkit lain. “Jadi nantinya semua pembangkit yang akan dibangun digabung dalam satu sistem transmisi ini sehingga tinggal dibagi-bagi dayanya,” ujarnya.

Dia mengatakan untuk kebutuhan Bandara Tebelian, PLN Rayon Sintang siap melayaninya. Sebab kebutuhan daya yang diminta hanya satu mega watt.

Sementara itu PLTU Sungai Ringin hingga saat ini belum bisa  dioperasikan tahun ini. Bupati Sintang, Milton Crosby pernah meminta pembangunan PLTU Sungai Ringin selesai Agustus ini. “Cuma yang selesai mesinnya saja, sedang operasi belum bisa tahun ini karena ada dua lagi yang harus diselesaikan yaitu membangun transmisi tegangan tinggi dan menyiapkan batu baranya untuk menggerakan turbin.

Ia mengungkapkan mesin PLTU dari Tiongkok tersebut telah sampai di Pontianak. Sekarang yang jadi persoalan membawa mesin tersebut ke sini. Kalau melalui jalur darat dengan mesin yang besar tidak bisa melewati jalan yang berbelok-belok. Sedangkan jika melalui jalur sungai, saat ini sungai sedang surut. Kalau pun nanti sungai pasang, PLN khawatir mengenai Jembatan Semuntai yang ketinggiannya kurang.

“Saran saya mesin tersebut dibawa saja dengan ponton begitu air sungai naik. Berhenti dulu di Sanggau. Nanti komponen mana yang bisa dibawa dengan truk atau tronton bisa dibawa dengan jalur darat. Kendalanya memang infrastruktur jalan,” ungkapnya.

Dikatakan Milton kebutuhan listrik di Sintang semakin meningkat. Karena itu, beroperasinya PLTU dengan kapasitas 3x7 MW ini diyakini bisa memenuhi kebutuhan yang ada. Dia mengatakan saat ini terjadinya pemadaman listrik juga akibat beban puncak sudah tidak berimbang dengan daya yang dimiliki PLN.

“Menurut informasi dari PLN, kemampuan cadangan daya yang ada di Sintang ternyata kapasitasnya juga menurun,” katanya.

Milton juga mengharapkan agar PLN Ranting Sintang bisa dinaikan statusnya menjadi Rayon Sintang sehingga PLN Rayon tidak hanya di Sanggau. Sementara itu, sebelumnya PLN menjadwalkan PLTU bisa masuk ke sistem kelistrikan Sintang pada Maret 2014 untuk unit I. Sedangkan unit II pada Mei dan unit III pada Juli 2014. Biaya investasi pembangunan PLTU tersebut sebesar Rp357 miliar dengan pelaksana utama proyek PT Adhi Karya dan mekanika dari PT ZUG Industry.

Pewarta: Faiz

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014