Pontianak (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Barat (Kalbar) meningkatkan pemerataan pelayanan dan akses ketenagalistrikan bagi warga kawasan 3T atau tertinggal, terluar dan terdepan seperti diwujudkan dengan penyalaan listrik 24 jam pada Desa Beluh Mulyo, Kecamatan Ketungau Hilir, Kabupaten Sintang.
“Melistriki Desa Beluh Mulyo 24 jam ini bentuk dari komitmen pemerintah melalui PLN untuk pemerataan pelayanan dan akses ketenagalistrikan bagi Masyarakat 3T, Desa Beluh Mulyo,” ujar General Manager UID Kalbar, Joice Lanny Wantania di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa untuk merealisasikan penyalaan listrik 24 jam di Desa Beluh Mulyo, PLN melakukan pembangunan dan perluasan jaringan listrik tegangan menengah (JTM) sepanjang 30,96 Kms, 16,6 Kms, gardu sebanyak 6 unit dengan total kapasitas 360 kVa.
Lebih lanjut, Joice berharap dengan listrik yang sudah 24 jam di desa tersebut dapat memajukan kehidupan masyarakat desa seperti ekonomi, sosial, pendidikan dan pendukung lainnya.
”Sebanyak 22 pelanggan telah kami lakukan penyalaan secara bertahap dari total 98 pelanggan di Desa Beluh Mulyo, selanjutnya akan kami lakukan penyalaan secara menyeluruh,” kata Joice.
Ia juga menyampaikan agar masyarakat memperhatikan masalah keselamatan tenaga listrik serta peduli terhadap keberadaan jaringan listrik PLN.
“Hal itu agar pasokan listrik tetap terjaga dan mohon dukungan dari masyarakat untuk merelakan tanam tumbuhnya yang berada didekat jaringan listrik untuk dapat di lakukan pemangkasan atau pun penebangan sehingga aliran listrik menjadi aman dan lancar,” tambah joice.
Sementara itu, Kepala Desa Beluh Mulyo, Edy Sujana mengucapkan terima kasih kepada PLN karena telah mewujudkan mimpi mereka untuk dapat menikmati listrik siang dan malam.
"Kita berharap dengan adanya listrik yang beroperasi 24 jam di desanya dapat meningkatkan produktivitas warga serta meningkatkan ekenomi di Desa Beluh Mulyo,” kata dia.
Aminah (33), warga Desa Beluh Mulyo tak mampu menyembunyikan rasa harunya saat listrik PLN menyala di rumahnya yang sederhana.
Ia mengaku, selama ini untuk keperluan penerangan di rumah dirinya harus mengeluarkan biaya sekitar satu juta rupiah lebih untuk membeli bahan bakar guna menghidupkan mesin genset, itupun hanya menyala beberapa jam saja.
“Dengan adanya listrik PLN maka pengeluaran bulanan akan jauh berkurang, aktivitas sehari-hari pun jadi lebih mudah dan lancar. Menikmati listrik PLN di rumah merupakan impian kami sejak puluhan tahun lalu. Kini aktivitas sehari-hari dapat kami lakukan dengan mudah dan lancar, anak-anak pun jadi merasa nyaman belajar di rumah," kata dia.
Baca juga: PLN ajukan Rp3 triliun PMN 2025 bangun kelistrikan di wilayah 3T
Baca juga: PLN manfaatkan PMN untuk sediakan listrik untuk rakyat di daerah 3T