Jakarta (Antara Kalbar) - Presiden Joko Widodo belum mengeluarkan Keputusan Presiden terkait dengan Hari Santri yang pada masa kampanye Pemilu 2014 dilontarkan janji akan ditetapkan Hari Santri pada tanggal 1 Muharram.

"Presiden tidak hanya ingin mengeluarkan selembar Keppres guna menetapkan hari Santri tetapi melaksanakan aktivitas-aktivitas yang lebih substansial," kata mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Andi Widjajanto di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, sejumlah hal yang lebih substansial itu antara lain adalah membangun dan memajukan lembaga pendidikan, menjalin interaksi komunikasi yang lebih erat dengan kiai dan ulama, serta memajukan aktivitas perekonomian umat.

Ia juga mengemukakan bahwa Presiden pasti akan segera menetapkan Hari Santri pada 1 Muharram yang juga merupakan Tahun Baru Islam.

Meski belum bisa ditetapkan saat ini, lanjutnya, tetapi disebutkan bakal terdapat sejumlah rangkaian kegiatan dengan acara puncak penetapan Hari Santri.

Di tempat terpisah, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mendukung pencanangan Hari Santri oleh Presiden Joko Widodo yang dilakukan bertepatan peringatan tahun baru Islam 1 Muharam 1346 Hijriah.

"Saya mendukung saja rencana pencanangan hari santri, itu adalah langkah yang bagus," kata Ketua MUI Din Syamsuddin di Jakarta, Sabtu.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014